Pengguna Smartphone Indonesia Habiskan 1,2 Jam per Hari Konsumsi Konten Hiburan

Bisnis.com,22 Okt 2018, 11:30 WIB
Penulis: JIBI
Pelajar SMP mengenakan pakaian adat bermain Gadget usai melaksanakan apel peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMPN 15 Mataram, NTB, Senin, (28/10/2013)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA -- Perkembangan teknologi dan tingginya tingkat mobilitas membuat smartphone menjadi salah satu perangkat elektronik paling penting, termasuk bagi warga Indonesia.

Smartphone ternyata juga menjadi salah satu perangkat penting bagi masyarakat dalam mengonsumsi konten hiburan. Hal tersebut turut terungkap dalam riset yang dilakukan UC News Lab bersama Cheetah Global Lab, yang hasilnya melaporkan berbagai kebiasaan pengguna smartphone di Indonesia dalam mengakses konten digital.

Dilansir dari Tempo, Senin (22/10/2018), riset tersebut dilakukan pada 10-16 September 2018. Dari penelitian itu, diketahui jika pengguna smartphone di Indonesia rata-rata menghabiskan 1,2 jam per hari untuk mengonsumsi konten hiburan.

Selain itu, rata-rata penetrasi aplikasi hiburan di Indonesia--termasuk olahraga--mencapai 81,45%. Adapun konsumsi konten hiburan di Indonesia adalah sebesar 23,07%. 

Untuk konten olahraga, porsinya adalah 23,03%. Disusul oleh konten politik dengan 9,39%, gaya hidup 9,38%, sosial 8,86%, dan komedi 7,8%.

Adapun konten teknologi adalah yang paling sedikit dilirik, yaitu hanya 2,02%.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar pengguna ponsel pintar di Indonesia lebih sering mengakses artikel yang memuat gambar dibandingkan video. Alasannya, kecepatan akses internet di Indonesia masih rendah, yaitu peringkat tiga terakhir dari 88 negara.

Porsi konsumsi konten berbentuk artikel teks dan gambar mencapai 84%, sedangkan video hanya 15%.

Sementara itu, dari semua aplikasi hiburan, penetrasi video ternyata menjadi yang terbesar yakni mencapai 72,18%. Penetrasi musik berada di posisi berikutnya dengan 12,72%, sedangkan olahraga hanya sekitar 1,12%.

Penetrasi video secara live streaming juga rendah, yakni 1,38%. Hal ini turut disebabkan oleh lambatnya kecepatan internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini
'