Darmin: Angka Pengangguran, Kemiskinan & Ketimpangan Lebih Baik pada Era Jokowi

Bisnis.com,23 Okt 2018, 12:36 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan pidato pembuka saat menghadiri pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan berbagai indikator ekonomi makro seperti tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan dan tingkat ketimpangan lebih baik pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Pernyataan itu disampaikan oleh Darmin dalam konferensi pers pemaparan kinerja 4 tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Darmin mengklaim tingkat kemiskinan berada di tingkat 9,82% atau pencapaian terbaik Indonesia dalam beberapa puluh tahun terakhir. "Jadi satu digit," kata Darmin.

Selain tingkat kemiskinan, Darmin mengatakan rasio gini atau rasio yang menunjukkan ketimpangan, semakin rendah di Indonesia. Sampai Maret 2018, rasio gini di Indonesia di angka 0,389. Sebagai perbandingan, rasio gini mencapai angka 0,41 di Maret 2011.

"Tingkat pengangguran juga berada di posisi yang baik. Dalam beberapa tahun terakhir terlihat secara konsisten turun yaitu 5,13%," kata Darmin.

Indikator-indikator yang dianggap lebih baik itu ditopang dengan tingkat inflasi yang bisa dikendalikan. Darmin mengatakan inflasi inti Indonesia pada saat ini yang mencapai 2,82% lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun lalu yang mencapai double digit.

"Setelah reformasi ada upaya mengendalikannya dan dalam periode empat tahun terakhir kinerjanya sungguh sudah bisa dibanggakan. Lebih stabil karena angkanya bergerak pada angka sekitar 3,5%. Itu kita sudah mulai mendekati kinerja negara yang mampu mewujudkan inflasi rendah di sekitar kita," kata Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini