Sandi Diklaim Sosok Hatta Baru, Timses Jokowi: Ini Politik Manipulatif

Bisnis.com,25 Okt 2018, 13:23 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Raja Juli Antoni/JIBI/BISNIS-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Raja Juli Antoni menyebut klaim yang dilakukan kubu lawan sebagai politik manipulatif, pasalnya sosok Sandiaga Uno disebut sebagai bagian baru dari proklamator Mohammad Hatta.

Selain itu, ia menilai kubu lawan tidak mempelajari ilmu sejarah, sebab, kejadian serupa saat Ratna Sarumpaet (RS) diklaim sebagai sosok baru Cut Nyak Dien terulang kembali.

“Pertama mereka gak paham sejarah Indonesia. RS dibilang sama dengan Cut Nyak Din. Sekarang Sandi disamakan dengan Bung Hatta. Coba baca lagi buku sejarah siapa Bung Hatta dan Cut Nyak Din,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/10/2018).

Pria yang akrab disapa Toni juga ini juga menyebut kubu lawan melakukan tindakan politik manipulatif demi kegiatan politik jangka pendek. Ia juga menilai kubu lawan telah melakukan pembodohan kepada masyarakat secara massif  

“Ini bagian dari politik manipulatif. Tidak hanya angka kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan yang dimanipulasi, sejarah nasionalpun ingin dimanipulasi demi kepentingan politik jangka pendek,” pungkasnya.

Sebelumnya, cucu dari proklamator Mohammad Hatta geram dengan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Dahnil Nazar Simanjutak.

Mustika Jusuf Hatta geram setelah melihat video yang diunggah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Fadli Maldini. Dalam video berdurasi 2 menit 10 detik itu, Dahnil menjelaskan mengapa sosok Sandiaga Uno dipilih sebagai calon presiden.

Dahnil menyebut Prabowo Subianto sebagai model baru dari kombinasi sosok Bung Karno dan Jenderal Soedirman, sedangkan Sandi sebagai bagian baru dari Mohammad Hatta.

Gustika pun angkat suara dalam Twitternya pada Rabu (24/10/2018).

“Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik. I'm so done, setiap pilpres nama beliau digadai-gadai. it's getting old @Dahnilanzar,” tulis akun @Gustika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini