Sri Mulyani Akui Ekonomi Kuartal Ketiga Masih Penuh Tekanan

Bisnis.com,26 Okt 2018, 19:59 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Keuangan Sri Mulyani/JIBI/BISNIS-Rinaldi Mohamad Azka

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengakui pertumbuhan ekonomi kuartal III/2018 masih akan tertekan oleh suku bunga dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan meskipun perekonomian tengah dirundung berbagai tekanan, dia berharap masih adanya momentum pertumbuhan.

"Kami masih mengharapkan momentumnya cukup, tetapi kami tahu dengan suku bunga yang meningkat maupun CAD, mungkin kita akan melihat tekanan itu terefleksikan," jelasnya seusai menjadi pembicara di Universitas Kristen Atma Jaya, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Lebih lanjut dia bercerita perekonomian saat ini berhadapan dengan berbagai tantangan baik dari global mapun domestik.

Dia menyebutkan dampak dari pemulihan ekonomi pasca krisis 2008--2009 berupa penaikan suku bunga The Fed masih akan menekan perekonomian, sementara dampak perang dagang pun masih akan terus memberi tekanan.

Dia pun mengatakan terdapat tantangan pembangunan yang dihadapi oleh Indonesia yakni perkembangan teknologi, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta pembangunan infrastruktur. Sementara itu, tantangan global seperti suku bunga yang meningkat. Di dalam negeri, persoalan yang dihadapi berupa impor kebutuhan bahan baku, antara, dan konsumsi yang tinggi.

Lebih lanjut, pemerintah akan menjawab persoalan tersebut dengan menggunakan instrumen fiskal APBN. Pemerintah pun akan terus memperhatikan impor dan fokus untuk memperlambat pertumbuhan impor saat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rahayuningsih
Terkini