Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan PT Sampoerna Agro Tbk. menjadi sorotan media nasional hari ini, Senin (29/10/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Konsorsium Masih Studi Kelayakan. Hampir 1 tahun setelah penandatanganan head of agreement kerja sama untuk menggarap proyek gasifikasi, PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., dan PT Pupuk Indonesia (Persero) belum merampungkan studi kelayakan. (Bisnis Indonesia)
Rugi KRAS Susut 50%. Perseroan baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menekan kerugian 50,18% secara tahunan pada kuartal III/2018 sejalan dengan kenaikan dua digit volume penjualan perseroan. (Bisnis Indonesia)
Anak Usaha MCAS Incar Rp800 Miliar. PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. berpotensi mengantongi dana segar senilai Rp600 miliar—Rp800 miliar dari hasil penawaran umum perdana saham. (Bisnis Indonesia)
SGRO Berpotensi Kantongi Rp162 Miliar. Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) pada kuartal IV/2018 berpotensi menerima pendapatan senilai Rp162,87 miliar dari penjualan persediaan minyak kelapa sawit mentah atau CPO 23.268 ton. (Bisnis Indonesia)
Merger, Produksi Baja GDST Terungkit. Produsen baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) bakal terus berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya. Setelah merger dengan Jaya Pari Steel pada tahun ini, produksi GDST bakal mengalami peningkatan. (Kontan)
Emiten Baru Capai 46, Sebanyak 21 Perusahaan Masih Antre. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi rencana 21 calon emiten yang akan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2018. Sementara itu, hari ini, PT Yeloo Integra Datanet (Passpod) akan mencatatkan sahamnya (listing) di BEI sebagai emiten baru ke-46 tahun ini. (Investor Daily)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel