Kuartal III/2018: Laba Wika Gedung (WEGE) Melonjak 65%

Bisnis.com,29 Okt 2018, 11:41 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Dirut PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Nariman Prasetyo (keempat kiri) bersama (dari kiri) Komisaris Independen Adji Firmantoro, Dini Yulianti, Komut Destiawan Soewardjono, Direktur Independen Abirayadi Riyanto, Direktur Widhi Pudjiono, Nur Al Fata dan Djaka Nugraha, berfoto bersama usai RUPST, di Jakarta, Senin (26/3/2018)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA—Sektor konstruksi masih menjadi kontributor pendapatan terbesar PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. dan menjadi penopang pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sampai dengan kuartal III/2018.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2018, Wijaya Karya Bangunan Gedung mengantongi pendapatan Rp3,86 triliun. Pencapaian itu naik 60,90% dari Rp2,40 triliun pada kuartal III/2017.

Corporate Secretary Wijaya Karya Bangunan Gedung Bobby Iman Setya menjelaskan bahwa pencapaian pendapatan tersebut berasal dari 92,6% sektor konstruksi dengan kontribusi Rp3,58 triliun. Sementara itu, sektor properti berkontribusi 6,6% dengan Rp255,4 miliar dan sektor pracetak 0,7% atau Rp29 miliar.

Laporan keuangan per September 2018 juga mencatat adanya pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 65,27%. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp174,71 miliar menjadi Rp288,74 miliar.

“Peningkatan net profit perusahaan salah satunya disebabkan oleh adanya pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik yang ditunjukkan dengan operating expenses di kuartal III/2018 sebesar 1,5% terhadap pendapatan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (29/10/2018).

Di sisi lain, Bobby mengungkapkan pencapaian kontrak baru Rp6,41 triliun hingga kuartal III/2018. Realisasi tersebut setara dengan 82% dari target Rp7,82 triliun pada 2018.

Komposisi perolehan kontrak baru, hingga kuartal III/2018, berasal dari pemerintah 19% atau Rp1,21 triliun, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 15% atau Rp967,1 miliar, dan swasta 66% atau Rp4,23 triliun.

Adapun, dari tipe proyek yang dikerjakan berasal dari perkantoran 31% atau Rp2,01 triliun, komersial 22% atau Rp1,38 triliun, residensial 24% atau Rp1,56 triliun, fasilitas publik 23% atau Rp1,44 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini