Lion Air Jatuh, Wapres JK: Industri Penerbangan Masih Aman

Bisnis.com,30 Okt 2018, 14:39 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Calon penumpang menunggu keberangkatan di depan kantor Lion Air, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018)./REUTERS-Willy Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai industri penerbangan komersial Indonesia masih relatif aman. Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, tidak akan menimbulkan kekhawatiran di industri penerbangan Tanah Air.

Dia mengatakan persentase kecelakaan jatuhnya pesawat di Indonesia sangat kecil jika dibandingkan dengan seluruh jumlah penerbangan di Tanah Air.

“Persentase jumlah kecelakaan harus dibandingkan dengan jumlah penerbangan, 20 tahun lalu tidak ada kecelakaan, sekarang ada kecelakaan. Itu beda karena sama dengan di jalan. Kecelakaan itu cenderung lebih banyak  apa bila kendaraan lebih banyak lewat, kemacetan dan sebagainya,” katanya di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (30/10/2018).

Bahkan menurutnya industri penerbangan komersial merupakan salah satu bisnis yang paling ketat regulasinya.

Kendati demikian, Jusuf Kalla atau JK tidak menampik jika setelah kejadian kecelakaan tersebut perusahaan juga regulator harus lebih ketat dan lebih aktif untuk memeriksa keamanan maskapai.

“Pengalaman saya punya pesawat itu, terbang sudah berapa jam harus cek. Atau berapa lama enam bulan atau satu tahun harus dicek. Kalau ndak, ndak bisa terbang, begitu. Jadi sebenarnya regulasi itu cukup ketat. Ya namanya kecelakaan, tidak ada yang tahu,” ucapnya.

Dia pun menambahkan penerbangan adalah trasnportasi yang relatif paling aman. Dia pun membandingkan kecelakaan transportasi darat lebih banyak daripada udara.

“Lebih banyak orang meninggal akibat kecelakaan di darat daripada di udara, dari segi presentase jumlah orang atau jumlah penerbangan. Jadi ya kita tentu berupaya lah, disamping itu berdoa supaya itu tidak apa-apa. Tapi relatif itu aman, kalau ada kejadian itu iya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini