Tren Saham BBNI Tertahan Tekanan Eksternal

Bisnis.com,30 Okt 2018, 15:45 WIB
Penulis: Anida ul Masruroh
Warga menukar uang pecahan pada mobil kas keliling Bank Negara Indonesia /Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk masih terlihat dalam fase bearish yang tertahan oleh faktor eksternal meskipun menguat 100 poin di level 7.175 mengakhiri perdagangan sesi I hari ini. Sepanjang tahun 2018, saham dengan kode BBNI ini terkoreksi sebesar 27,53%(ytd).

Kondisi perkembangan ekonomi China yang berisiko terganggu dengan adanya perang dagang diperkirakan akan memengaruhi negara emerging market. Selain itu, sentimen negatif juga datang dari ketidakpuasan Trump terhadap kebijakan Jerome Powell menguji independensi The Fed.

Sementara itu, kinerja fundamental BBNI terpantau cukup kuat. Berdasarkan rilis laporan keuangan kuartal III 2018, realisasi penyaluran kredit tumbuh 15,6% (yoy) atau senilai Rp487,04 triliun dari Rp421,4 triliun pada periode yang sama di tahun 2017. Pencapaian net interest income pun juga tumbuh 10,6% menjadi Rp26 triliun dari Rp23,5 triliun.

Untuk net performing loan, BBNI mampu menjaga kualitas asetnya yang tetap bertahan di level rendah 0,8%. Dengan demikian, kinerja ini mampu membawa BNI mencetak laba senilai Rp11,43 triliun atau tumbuh 26% dari Rp11,43 triliun. Akan tetapi, kinerja yang positif ini belum mampu membawa BBNI ini mengalami downtrend reversal.

Saat ini, valuasi saham BBNI tengah terdiskon dengan price to book ratio sebesar 1,3 kali (di bawah rata-rata historis 5 tahun dengan price to book ratio 1,6 kali). Saham BBNI juga terbilang relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan price to book ratio indeks sektor keuangan yang memiliki price to book ratio sebesar 1,83 kali.

Secara teknikal analisis, saham BBNI mencoba menguat dengan indikator stochastic oscillator menuju cross untuk mengakhiri tren bearish. Sementara itu, indikator relative strength index berada pada posisi netral. Diperkirakan saham BBNI mencoba menguat menuju 7.230 menguji MA50 sebagai resistance terdekat dan akan bergerak dalam rentang 7.025-7.225 pada perdagangan hari ini.

Sumber: Bloomberg

*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprillian Hermawan
Terkini