Indeks Shanghai Composite Awali November Bergerak Positif

Bisnis.com,01 Nov 2018, 16:07 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China memulai bulan November dengan catatan positif, didorong oleh tanda-tanda bahwa pejabat akan meningkatkan stimulus untuk mendukung ekonomi negara yang melambat.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,13% atau 3,45 poin ke level 2.606,,24, sedangkan indeks CSI 300 ditutup naik 0,74% atau 23,21 poin kelevel 3.177,03.

Saham emiten broker seperti Huatai Securities Co. dan China Merchants Securities Co. naik lebih dari 3 persen pada hari Kamis.

Menurut pernyataan dari pertemuan Politburo yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping pada Rabu, China perlu mengambil langkah tepat waktu untuk melawan tekanan ke bawah yang meningkat pada pertumbuhan ekonomi.

Secara terpisah, regulator sekuritas telah meminta broker untuk membantu mengurangi tekanan likuiditas pada perusahaan swasta yang terdaftar, ungkap Securities Times seperti dikutip Bloomberg.

"Butuh waktu untuk memulihkan kepercayaan pasar. Sejumlah investor tetap berhati-hati mengenai apa yang akan terjadi sehingga mereka memilih untung melakukan profit taking sementara mereka masih bisa,” ungkap Zhang Gang, analis Shanghai China Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

Para pejabat telah mengumumkan langkah-langkah untuk membendung pelemahan pasar saham yang telah menyeret indeks Shanghai pada jalur tahun terburuknya sejak 2011.

Indeks Shanghai termasuk di antara indeks berkinerja terburuk di dunia pada tahun 2018 setelah tercatat jatuh lebih dari 20% karena hubungan dagang dengan AS memburuk, yuan melemah, dan ekonomi melambat lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sementara itu di Hong Kong, Indeks Hang Seng menguat 1,7%, dengan raksasa internet Tencent Holdings Ltd mnencatat kenaikan dua hari terbesar sejak Juli 2015. Indeks Hang Seng mencatat penurunan beruntun enam bulan pada Oktober, yang terburuk dalam 36 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini