Soal Pasar Cik Puan, Plt Gubernur Riau Serahkan ke Pejabat Baru

Bisnis.com,01 Nov 2018, 22:34 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim (duduk tengah) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana proyek tol Pekanbaru-Dumai menggelar rapat koordinasi di kantor Hutama Karya di Pekanbaru, Riau untuk membahas masalah pembebasan lahan, Jumat (22/6)./Bisnis-Arif Gunawan
Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemprov Riau yang saat ini dipimpin Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, menyerahkan masalah pembangunan pasar Cik Puan yang tak kunjung tuntas, ke gubernur baru yang bakal dilantik tahun depan.
 
Wan Thamrin menyatakan hal itu, dengan alasan waktu yang dimiliki dirinya untuk menyelesaikan masalah pembangunan pasar tersebut sudah tidak memungkinkan.
 
"Pasar Cik Puan kita serahkan ke Pak Syamsuar [gubernur terpilih] lah, waktunya sangat singkat," katanya Kamis (1/11/2018).
 
Dia menjelaskan saat ini kondisi pemprov sedang tidak stabil, akibat defisit anggaran yang disebabkan tunda salur dana bagi hasil migas oleh pemerintah pusat.
 
Karena itu meskipun pemprov melakukan ambil alih program pembangunan pasar itu, hasilnya diyakini tidak maksimal dari sisi aset dan lainnya.
 
Dengan kondisi itulah, pihaknya lebih memilih untuk menyerahkan masalah itu untuk diselesaikan oleh gubernur terpilih.
 
"Biarlah di masa Pak Syamsuar saja yang menyelesaikan masalah itu," katanya.
 
Sebelumnya Syamsuar yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Siak, pada masa kampanye lalu menjanjikan untuk menyelesaikan masalah pembangunan pasar Cik Puan yang terbengkalai.
 
"Jika terpilih nanti kami akan perhatikan masalah ini, kami kaji ulang. Kalau memang tidak ada masalah ya pemprov hibahkan saja aset tanah ke pemkot untuk dibangun dan dikelola dengan APBD Pekanbaru," kata Syamsuar saat itu.
 
Adapun pembangunan pasar Cik Puan yang berlokasi di kawasan protokol Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, sudah berjalan sejak 2009 silam dan sampai saat ini belum juga terselesaikan.
Hal itu disebabkan tarik ulur penyerahan aset tanah antara pemprov Riau dengan pemkot Pekanbaru, di atas lahan proyek bangunan pasar. Akibat masalah tersebut, ratusan pedagang terpaksa berjualan di tempat penampungan sementara hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini