Jaksa AS Tuding Perusahaan China Curi Rahasia Dagang Micron

Bisnis.com,02 Nov 2018, 13:55 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Gedung Kejaksaan AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Jaksa Agung AS, Jeff Sessions menuduh Beijing mendukung program pencurian rahasia dagang milik perusahaan semi konduktor raksasa Micron. Kerugian akibat pencurian rahasia dagang itu dinilai sebesar US$8,75 miliar.

Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan kriminal tersebut terhadap perusahaan China, Fujian Jinhua Integrated Circuit Co., dan United Microelectronics Corporation (UMC) yang berbasis di Taiwan. Selain itu tiga pejabat UMC juga didakwa.

Mereka disebut berkomplot untuk merampok desain canggih Micron yang berbasis di AS. Mereka kemudian mengubah Fujian Jinhua menjadi pemain utama di pasar chip komputer global. 

Tuduhan itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian kasus yang menargetkan apa yang disebut Washington sebagai program Beijing untuk mencuri rahasia industri dan komersial AS. Tujuan pencurian itu adalah untuk memajukan ekonomi China.

"Secara bersama-sama kasus ini dan banyak kasus serupa lainnya merupakan sebuah gambaran suram bagaimana pembangunan ekonomi merea dlakukan dengan mengorbankan Amerika Serikat,” ujar Sessions sebagaimana dikutip Channelnewsasia.com, Jumat (2/11/2018).

"Perilaku ini ilegal. Itu salah. Ini adalah ancaman terhadap keamanan nasional kita dan harus dihentikan," ujarnya.

Sebelum pencurian rahasia dagang itu, Jaksa AS mengatakan, baik China maupun perusahaan Taiwan tidak memiliki kemampuan produksi produk hasil desain micron.

Dalam dua bulan terakhir Departemen Kehakiman juga telah mendakwa 12 orang China, termasuk tiga pejabat intelijen, dalam dugaan rencana lima tahun untuk mencuri teknologi mesin jet dari perusahaan besar AS dan Prancis yang memasok maskapai penerbangan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini