Lion Air JT 610 PK-LPQ: Masih Banyak Body Part di Dasar Laut. Tim SAR Fokus Evakuasi

Bisnis.com,04 Nov 2018, 21:43 WIB
Penulis: Newswire
Sebanyak 24 kantong jenazah korban tragedi Lion Air JT 610 siap dikirim ke RS Polri Kramatjati./JIBI/BISNIS-Sholahuddin Al Ayubbi

Bisnis.com, JAKARTA - Bagian tubuh atau body part jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 PK-LPQ diketahui masih banyak di dasar laut.

Tim SAR gabungan berencana fokus mencari jenazah korban pesawat Lion Air JT 610 yang masih berada di dasar laut pada operasi hari ke delapan, Senin (5/11/2018).

"Tadi kami melihat di area sekitar 250 meter pencarian masih banyak bagian tubuh jenazah yang ada di bawah. Kami lihat itu setelah mengerahkan ROV," ujar Kepala Deputi Bidang Operasi Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam konferensi pers di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Berdasarkan temuan baru tersebut, tim SAR gabungan akan mengubah fokus operasi menjadi evakuasi korban yang masih berada di laut.

Sementara untuk fokus pencarian salah satu bagian kotak hitam yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) akan dilanjutkan usai proses evakuasi jenazah dirasa cukup.

"Area evakuasi akan fokus ke arah 250 meter itu, kami akan konsentrasi pada korban. Setelah itu baru fokus ke pencarian CVR," kata Nugroho menerangkan.

Bagian kotak hitam lainnya, yaitu Flight Data Recorder (FDR) berhasil ditemukan pada Kamis (1/11/2018) dan telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Pada pencarian Minggu, Nugroho beserta Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga memantau langsung di lokasi pencarian guna memastikan operasi berjalan lancar dan terkoordinasi sesuai rencana.

Sebanyak 33 kantong jenazah berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan dalam operasi hari ini, dan semuanya telah diantar ke posko terpadu di dermaga JICT II.

Jumlah itu menambah pengumpulan hingga hari ke tujuh evakuasi menjadi 138 kantong jenazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini