Pemuda Pancasila Temui Presiden Joko Widodo, Ajukan Sejumlah Tawaran

Bisnis.com,05 Nov 2018, 12:58 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Ormas Pemuda Pancasila dalam sebuah aksi di Solo./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Pengurus organisasi kemasyarakatan, Pemuda Pancasila, diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Dalam pertemuan itu, Pemuda Pancasila menawarkan bantuan kepada pemerintah. Ketua Umum Pemuda Pancasila PP Japto Soelistyo Soerjosoemarno mengatakan pihaknya menawarkan "beberapa aspek".

"Kami menawarkan beberapa aspek, kalau beliau (Presiden Jokowi) berkenan melalui salah satu departemennya, salah satu menterinya, bekerjasama dengan kita," kata Japto seusai menemui Presiden dalam pertemuan selama 20 menit tersebut.

Ketika ditanya mengenai program yang ditawarkan tersebut, Japto enggan memberikan penjelasan. Menurutnya, pihaknya akan berhubungan dengan menteri apabila bantuan yang ditawarkan tersebut diterima oleh pemerintah.

"Nanti urusan kita sama menteri yang berhubungan, ngapain bicara sama kalian (wartawan yang mewawancarai Japto di Istana), sebab itu nanti jadi program pemerintah kalau diterima, kalau nggak diterima ya bukan urusan kita," kata Japto.

Menurutnya, setiap organisasi kemasyarakatan memiliki 'tenaga ahli' yang bisa membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan bangsa. Japto mengatakan bantuan yang ditawarkan Pemuda Pancasila antara lain dalam bidang ekonomi, sosial sampai pertahanan dan keamanan.

Ketika menemui pengurus Pemuda Pancasila, Presiden didampingi oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 11.15 WIB.

Sebagai gambaran, Jokowi mengenal organisasi masyarakat tersebut sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Jokowi juga pernah menghadiri acara ulang tahun organisasi masyarakat yang memiliki seragam dengan warna khas loreng oranye-hitam tersebut.

Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Di sejumlah daerah, organisasi ini pernah terlibat konflik kekerasan dengan organisasi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini