Bisnis Underwriting: Victoria Sekuritas Targetkan Bawa 4 EPerusahaan IPO Tahun 2019

Bisnis.com,05 Nov 2018, 14:51 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Ilustrasi/victoriasecurities.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Victoria Sekuritas Indonesia menargetkan akan menangani penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO  antara 3 hingga 4 emiten baru pada tahun depan.

Wisnu Widodo, Direktur Victoria Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa sepanjang tahun ini perseroan sudah menjadi penjamin pelaksana emisi efek untuk tiga perusahaan yang melakukan IPO, yakni PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS), PT Andira Agro Tbk. (ANDI), dan terbaru PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU).

“Tahun depan mungkin antara 3 atau 4 emiten yang akan kami bantu IPO,” katanya usai pencatatan perdana saham SATU, Senin (5/11/2018).

Wisnu mengatakan bahwa saat ini Victoria Sekuritas tengah mempersiapkan satu emiten lagi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.

Kendati enggan mengungkapkan indentitas perusahaan yang dimaksud, tetapi dirinya memberi petunjuk bahwa perusahaan tersebut bergerak di sektor infrastruktur tambang yang beroperasi di Kalimantan. Nilai IPO perusahaan tersebut ditargetkan antara Rp350 miliar hingga Rp500 miliar.

“Masih dihitung akan lepas berapa persen,” katanya.

Dirinya memperkirakan aktivitas IPO tahun depan masih akan tetap ramai. Korporasi berusaha mencari alternatif pendanaan yang lebih murah ketika tren suku bunga terus meningkat.

Hanya saja, kemungkinan aksi IPO tidak akan semarak seperti tahun ini, menimbang ada sejumlah faktor yang membuat korporasi menahan diri, seperti faktor politik dan ketidakpastian eksternal.

Adapun, sepanjang tahun ini dirinya menilai aktivitas IPO cukup tinggi karena juga didukung oleh minat investor yang tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya emiten IPO yang mengalami kelebihan permintaan atas saham yang dilepas. Pada SATU, misalnya, terjadi kelebihan permintaan hingga 4,48 kali.

“Target IPO SATU hanya Rp58,5 miliar, tetap dana penawaran yang masuk ke kami bisa sampai Rp260 miliar higga Rp300 miliar. Artinya, permintaan investor terhadap IPO saham sangat tinggi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini