Bisnis.com, JAKARTA - Asosisasi e-sport Indonesia optimistis olahraga elektronik akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di Asian Games 2022 mendatang.
Wakil Ketua Asosiasi e-sport Indonesia (IeSPA) Angki Trijaka mengatakan laga yang dipertandingkan pada cabang esport kemarin berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk antusiasme masyarakat dan pemerintah.
“Tahun 2022 mendatang, 99% esport siap support penyelenggaraan [Asian Games] dan masuk dalam hitungan medali,” katanya di Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Menurutnya, dari beberapa cabang eksibisi yang diadakan pada Asian Games kemarin, ada dua cabang olahraga yang diperhitungkan untuk secara resmi dipertandingkan pada gelaran empat tahunan tersebut, yaitu Kanopolo di Palembang dan e-sport di Jakarta.
Angki menyampaikan bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menyeleksi ketat beberapa gim yang nantinya akan masuk dalam cabang olahraga elektronik.
Dia melanjutkan ada beberapa kategori yang harus dipenuhi oleh sebuah gim agar dapat dinyatakan sebagai cabang olahraga resmi. Akan tetapi, Angki tidak secara spesifik menyebutkan seperti apa kategori tersebut.
Dia hanya mencontohkan jenis konten yang ditandingkan tidak menampilkan kekerasan yang detil dan konten seksual atau pornografi.
“Menurut IOC tidak boleh ada konten kekerasan, jadi akan sangat selektif. Jika melanggar ketentuan tidak akan bisa menjadi cabang olahraga resmi,” tuturnya.
Sebagai informasi, cabang e-sport telah dipertandingkan di gelaran Asian Games 2018 dengan menghadirkan enam jenis gim. Akan tetapi, statusnya masih bersifat eksibisi yang berarti perolehan medali tidak masuk dalam perhitungan.
Keenam gim tersebut yakni Arena of Valor, Clash Royale, Heartstone, Starcraft 2, PES, dan League of Legends. Hasilnya, Indonesia mendapatkan medali emas dari cabang Clash Royale dan medali perak dari cabang Heartstone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel