Sektor Konstruksi Makin Menggeliat

Bisnis.com,05 Nov 2018, 17:45 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Pekerja menyelesaikan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor konstruksi tercatat menjadi salah satu lapangan usaha yang mencetak peningkatan kinerja positif di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Peran sektor konstruksi terhadap produk domestik bruto (PDB) pun terkerek.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada kuartal III/2018 tercatat 5,17%, lebih rendah dibandingkan posisi pada kuartal II/2018 sebesar 5,27%. Adapun, pertumbuhan sektor konstruksi tercatat naik tipis menjadi 5,79% pada kuartal III/2018 dibandingkan dengan posisi kuartal II/2018 sebesar 5,73%.

Kendati tumbuh tipis, struktur konstruksi dalam PDB mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada kuartal III/2018, porsi konstruksi dalam perekonomian Indonesia mencapai 10,36%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan posisi empat tahun lalu di mana kontribusi sektor konstruksi masih di kisaran 9%.

Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yaya Supriyatna sebelumnya mengatakan pembangunan infrastruktur dalam empat tahun terakhir turut mengerek sektor kinerja sektor konstruksi. "Sumbangan sektor konstruksi itu kan 9%-10% [terhadap produk domestik bruto/PDB] dan PDB kita sudah lebih dari Rp10.000 triliun," ujarnya kepada Bisnis.com.

Berdasarkan laporan perusahaan riset dan konsultan, BCI Asia, nilai pasar kontruksi Indonesia tahun ini diestimsai mencapai Rp451,3 triliun atau tumbuh 3% dibandingkan dengan tahun lalu. Sebanyak 65% dari ceruk pasar ini disumbang konstruksi pekerjaan sipil dan sisanya konstruksi bangunan.

Untuk diketahui, segmen pekerjaan sipil mencakup infrastruktur, transportasi, dan utilitas. Nilai kontrak konstruksi segmen ini diperkirakan tumbuh 4% pada 2018 menjadi Rp293,82 triliun. Sementara itu, BCI Asia memprediksi segmen bangunan melambat dengan pertumbuhan sekitar 1% tahun ini menjadi Rp157,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini