Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hanwha Life Insurance Indonesia bakal fokus memperkuat saluran distribusi keagenan pada 2019, guna mengejar target pangsa pasar 3% terhadap total bisnis industri asuransi jiwa di Indonesia dalam empat tahun mendatang.
CEO Hanwha Life Insurance Indonesia David Yeom menyatakan perseroan menargetkan pangsa pasar 3% terhadap total bisnis asuransi jiwa dapat tercapai pada 2022. Pada tahun yang sama, perseroan menargetkan dapat masuk dalam jajaran 12 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia terbesar.
Untuk itu, pihaknya akan memperkuat saluran distribusi keagenan pada tahun depan. Alasannya, perolehan premi dari jalur keagenan bersifat jangka panjang dan menumbuhkan segmen bisnis ritel.
Saat ini, pendapatan premi masih didominasi dari saluran grup bisnis atau korporasi yakni sebesar 80%. Sementara itu, saluran keagenan berkontribusi 20% terhadap total perolehan premi perseroan.
Adapun saluran bancassurance dan digital belum memberikan kontribusi signifikan.
Hingga kuartal II/2018, Hanwha Life tercatat memiliki 1.135 agen. Perseroan memasang target jumlah agen dapat mencapai 1.700 agen pada 2019.
"Kami ingin memperkuat agency channel pada 2019. Setiap tahunnya kami memiliki target untuk berkembang dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Jika pertumbuhan stabil seperti ini, maka target 2022 dapat tercapai," paparnya, Rabu (7/11/2018).
Lebih lanjut, premi bruto Hanwha Life hingga kuartal III/2018 sekitar Rp62 miliar. Perseroan optimistis dapat mencapai premi bruto sekitar Rp82 miliar hingga akhir tahun ini.
Target premi bruto pada 2018 tercatat menurun dibandingkan dengan realisasi pendapatan premi tahun sebelumnya yang sebesar Rp156,13 miliar.
David menjelaskan target yang dipasang lebih rendah dari realisasi tahun lalu karena perseroan tengah meningkatkan kualitas polis pada 2018. Perseroan melakukan seleksi risiko untuk memperoleh kualitas polis yang lebih baik.
"Dulu kami fokus pada kuantitas, tetapi sekarang kami ubah strategi dengan meningkatkan kualitas polis. Saat ini, hanya polis dengan kualitas bagus yang diterima di Hanwha Life, sehingga memang preminya agak turun. Namun, hal itu akan menuai hasil untuk jangka panjang," imbuhnya.
Per kuartal III/2018, total aset perseroan tercatat senilai Rp2,07 triliun atau tumbuh 2,8% secara year-to-date (ytd).
Adapun total investasi tumbuh 3,35% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,85 triliun. Sementara itu, hasil investasi tertekan 18,89% secara yoy menjadi Rp79,47 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel