Prediksinya, Produksi Minyak AS Bakal Lampaui 12 Juta Barel Per Hari

Bisnis.com,07 Nov 2018, 15:44 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Produksi minyak mentah di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 12,06 juta barel per hari pada pertengahan 2019, menembus batas 12 juta barel per hari lebih cepat dari ekspektasi karena lonjakan produksi minyak serpih (shale oil).

Untuk 2019, produksi minyak AS diperkirakan naik 1,16 juta barel per hari dari tahun ini, melebihi prediksi Energy Information Administration (EIA) sebelumnya yang hanya memperkirakan kenaikan 1,02 juta barel per hari.

Laporan bulanan EIA menunjukkan bahwa agensi tersebut memperkirakan produksi minyak AS akan naik ke atas 12 juta barel per hari pada kuartal II/2019, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal IV/2019.

Produksi tahun ini diperkirakan naik sebanyak 1,55 juta barel per hari menjadi 10,90 juta barel per hari. Proyeksi tersebut menunjukkan kenaikan dari revisi data sebelumnya yang memprediksi kenaikan 1,39 juta barel per hari.

Revolusi pada produksi minyak serpih AS telah membantu mendorong produksi minyak mentah AS ke titik tertinggi, menjadi saingan Rusia sebagai produsen terbesar. Selain itu, melampaui produksi Arab Saudi.

Produksi minyak Rusia pada Oktober tercatat sudah mencapai level tertinggi selama 30 tahun mencapai 11,41 juta barel per hari.

Pengaruh terhadap kenaikan produksi minyak mentah di AS kebanyakan datang dari Teluk Permian, ladang minyak terbesar di AS, dan dari Bakken, yang produksinya melambung ke puncak terbarunya.

"Produksi minyak AS menyentuh capaian rekor terbaru pada Agustus 2018, ketika produksinya mencapai 11 juta barel per hari untuk pertama kalinya," ungkap Linda Capuano, Administrator di EIA.

Sepanjang 2018, permintaan minyak AS juga diperkirakan naik 510.000 barel per hari menjadi 20,47 juta barel per hari. Jumlah tersebut naik dari prediksi kenaikan 450.000 barel per hari ke 20,41 juta barel per hari.

Adapun, untuk 2019, permintaan minyak diperkirakan naik 220.000 barel per hari, turun sedikit dari revisi estimasi sebelumnya yang memperkirakan kenaikan permintaan hingga 23.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini