Bisnis.com, JAKARTA — Populasi perempuan pemilih pada Pilpres 2019 mencapai 50,2% atau sekitar 93,1 juta. Jumlah tersebut sangat menentukan kemenangan peserta pemilu. Ini membuat keberadaan perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ketua Perempuan Bravo 5 Kartini Sjahrir mengatakan tidak heran jika banyak pihak menggunakan suara perempuan dalam setiap kampanye politik. Meskipun sayangnya, ujar dia, perempuan masih diposisikan sebagai objek.
“Perempuan itu bukan objek tapi sudah menjadi subjek. Perempuan tidak lagi terpinggirkan. Sebelum Republik ini ada, perempuan sudah ada di dunia politik,” katanya di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Itulah sebabnya Kartini melihat munculnya perempuan di dunia politik praktis adalah hal yang normal dan tidak perlu diperdebatkan.
Melihat pentingnya peran perempuan dalam menentukan nasib bangsa, Divisi Perempuan Bravo 5 yang mendukung Jokowi-Ma'ruf ini merasa perlu untuk memastikan bahwa masa pergantian kepemimpinan bangsa tidak boleh meninggalkan perempuan.
Kartini menjelaskan bahwa kaum hawa harus bisa menjadi penentu arah kepemimpinan bangsa yang memberikan perhatian penuh kepada segala upaya penguatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tanah air.
Bravo 5 akan membuat politik yang santun, menyenangkan, dan tidak membuat gaduh. Menurut Kartini, demokrasi hanya bisa ada melalui toleransi dan tumbuhnya keberagaman.
“Itulah pesta demokrasi. Kita tidak ingin berita hoaks, yang memutar balikkan fakta,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel