Kredit Investasi BCA Naik 16%

Bisnis.com,08 Nov 2018, 00:34 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Karyawan Bank Central Asia melayani nasabah, di Jakarta, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. membukukan kredit investasi sekitar Rp140 triliun atau naik sebesar 16% ytd per September 2018. Capaian ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu.
Pertumbuhan didorong oleh sektor telekomunikasi, perkebunan dan pertanian, serta pembangkit energi dan tenaga listrik. 
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan faktor utama bukan hanya karena sektor usaha tertentu yang bertumbuh.
"Beralihnya korporasi dari pendanaan pasar modal ke kredit perbankan juga turut mendukung pertumbuhan kredit investasi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (7/11/2018).
Selanjutnya BCA akan memilih nasabah berkualitas di sektor-sektor potensial agar pertumbuhan kredit tidak diikuti oleh aset bermasalah. 

Adapun, secara industri, kredit investasi diselimuti tren positif hingga kuartal ketiga tahun ini. Kendati manufaktur, penyumbang portofolio terbesar, belum menunjukan geliat, tetapi sektor lain berhasil mendorong pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. 

Mengutip data Bank Indonesia, kredit investasi sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) naik 7,2% per September 2018. Kontras dengan periode yang sama tahun lalu, di mana hanya naik kurang dari 1% sepanjang tahun berjalan.

Agrikultur, pengadaan gas dan listrik, serta perdagangan besar dan eceran termasuk di dalamnya reparasi mobil dan motor menjadi motor penggerak. Ketiganya masing-masing tumbuh 4,6% ytd, 13,7% ytd, dan 12,3% ytd. 

Berdasarkan jenisnya, seluruh bank membukukan pertumbuhan sepanjang tahun ini. Bank asing dan campuran tumbuh paling tinggi sepanjang tahun berjalan, atau naik 15,0% menjadi Rp121,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini