Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba bersih senilai Rp435 miliar per kuartal III/2018, tumbuh 67% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan laba bersih didorong oleh peningkatan pada kinerja bisnis perseroan, pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), perbaikan kualitas pembiayaan, dan efisiensi biaya.
Sampai dengan September 2018, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp58,72 triliun atau tumbuh 11,11% secara tahunan dari Rp58,72 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni E.B. Subari mengatakan bahwa segmen pembiayaan ritel tumbuh hingga 15,43% secara tahunan dengan didorong oleh peningkatan pada pembiayaan konsumer sebesar 28,65% secara tahunan mencapai Rp25,14 triliun.
“Kami bersyukur pertumbuhan pembiayaan tersebut tetap diiringi dengan kualitas yang baik,” ujarnya pada paparan kinerja perseroan di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Pembiayaan pada sektor usaha mikro kecil dan menengah yang disalurkan memiliki komposisi sebesar 20,79% dari total kredit.
Di samping itu, kualitas pembiayaan turut mengalami perbaikan dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross dari 4,69% menjadi 3,65% pada kuartal III/2018.
Menurutnya, perbaikan tersebut dicapai berkat strategi bisnis perseroan yang memilih fokus pada segmen yang tidak sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar dan faktor ekonomi eksternal lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel