Bulog Jatim Bermitra dengan Petani untuk Lahan 5.000 Ha

Bisnis.com,09 Nov 2018, 20:58 WIB
Penulis: Choirul Anam
Kepala Divre Bulog Jatim Muhammad Hasyim (dua dari kanan) bersama Kepala Subdivre Bulog Malang Fachria Latuconsina saat meninjau lahan On Farm Mandiri Petani di Kec. Gondanglegi, Kab. Malang, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Divre Bulog Jatim mengandeng gabungan kelompok tani dengan luasan lahan padi 5.000 Ha guna mempermudah pemenuhan target penyerapan beras.

Kepala Divre Bulog Jatim Muhammad Hasyim mengatakan program kerja sama berlabel On Farm Mandiri ini sudah mencapai luasan 1.500 hektare yang tersebar di Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Ponorogo, Pacitan, dan Malang.

“Saya optimistis target luasan 5.000 hektare sampai akhir tahun bisa tercapai,” ujarnya di sela-sela Penandatangtanan Kerja Sama Program On Farm Mandiri Petani, Subdivre Bulog Malang dengan Gapoktan Tani dan Gapoktan Fakta Karya, di Malang, Jumat (9/11/2018).

Skema kerja sama Bulog-Petani dalam Program On Farm tersebut, kata dia, Bulog dalam posisi off taker. Kondisi ini berarti Bulog siap membeli gabah maupun beras dari petani berapapun jumlahnya.

Terkait dengan harga beras, jika kualitas beras medium, maka pembeliannya mengacu harga pembelian pemerintah (HPP). Namun jika kualitas beras premium, maka harga pembeliannya bisa mengacu harga komersial.

“Namun tetap saja, Bulog membeli beras premium dengan harga yang wajar, proporsional. Tidak bisa petani meminta Bulog untuk membeli beras mereka dengan harga yang terlalu tinggi,” ucapnya.

Dengan posisinya sebagai off taker, kata Hasyim, maka diharapkan petani bisa tenang dalam berusaha karena pada yang mereka tanam ada kepastian diserap. Dengan begitu, maka kelangsungan usaha petani dapat dijaga.

Kepala Subdivre Bulog Malang Fachria Latuconsina mengatakan program On Farm Mandiri Petani di Malang luasannya mencapai 200 hektare. Bulog Malang siap menyerap gabah maupun beras petani peserta program.

Sampai saat ini, penyerapan beras Bulog Jatim mencapai 55% dari target 697.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini