Sri Mulyani: Menjaga Stabilitas Ekonomi Jadi Prioritas

Bisnis.com,09 Nov 2018, 16:25 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ekonomi Indonesia pada kuartal III/2018 tumbuh 5,17%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal yang sama tahun lalu 5,06% (yoy). Adapun, produk domestik bruto (PDB) total sebesar Rp3.835,6 triliun. Capaian yang cukup baik, mengingat kuartal sebelumnya banyak disumbang oleh faktor Lebaran dan THR.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menilai menjaga stabilitas ekonomi masih jadi yang utama dalam memastikan agar perekonomian dapat terus tumbuh.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian selalu dalam kondisi yang sangat dinamis sehingga tidak dapat benar-benar memastikan apa yang terjadi apalagi Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka.

"Dalam ekonomi kita yang terbuka, kita bagian dari global selalu ada suatu pengaruh ke dalam negeri menjadi dinamika dan gerakan. Pertama kalau mau maju harus dipastikan stabil, tidak bisa kita berprogres kalau tidak ada stabilitas," ungkapnya saat menjadi pembicara Empowering Women, di Jakarta, Jumat (9/11/2018).

Dengan demikian, stabilitas makro ekonomi menjadi sangat penting, di mana di dalamnya terdapat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan perbaikan pada kesempatan kerja.

Dia pun menilai pertumbuhan yang konsisten tumbuh di atas 5% menjadi modal dalam menghadapi segala tekanan dari perekonomian global. Selain itu, inflasi masih tetap sesuai perkiraan berkisar 3,5% sampai dengan Oktober lanjutnya, masih di bawah 3%, stabil selama 4 tahun.

Ketiga kesempatan kerja, ekonomi sama waktu kita PDB Rp13.000 triliun dan sekarang mendekati Rp16.000 triliun, itu angka pengangguran yang paling rendah. Pengangguran menurun, kemiskinan di angka 9,8%, kita bisa menurunkannya lagi dan ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia single digit," tuturnya.

Menurutnya berbagai capaian ini merupakan hasil dari upaya bersama, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terus menciptakan aktivitas ekonomi. Kolaborasi antar seluruh komponen tersebut lanjutnya harus terus dijaga.

Lingkungan global jelasnya dalam kondisi yang tidak terlalu ramah, pengetatan moneter dan harga dolar yang terus naik secara tren. Dia menilai tren penguatan dolar masih belum akan berakhir meskipun beberapa waktu terakhir rupiah menguat.

"Dolar AS yang menguat digabung dengan kebijakan fiskal Trump, pajaknya turun dan belanja naik. AS sebagai negara dengan perekonomian paling besar jadi ada pengaruh ke negara-negara di sekitarnya," terang Sri Mulyani.

Menurutnya, Indonesia cukup baik dan stabil menghadapi guncangan dari luar tersebut, sehingga tidak perlu khawatir. Namun, harus tetap waspada dan menjaga stabilitas perekonomian menjadi hal yang utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini