Bisnis.com, JAKARTA -- Industri pariwisata Indonesia terus tumbuh signifikan dengan menempati peringkat sembilan dunia dan tiga di Asia berdasarkan data yang dibuat World Travel & Tourism Council (WTTC) tahun lalu. Harian Inggris The Telegraph pernah mencatat bahwa Indonesia adalah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
Pembangunan infrastruktur dan kebijakan yang tepat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Tanah Air, sejalan dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk membeli pengalaman.
Orang-orang semakin sadar, waktu dan pengalaman memberikan kontribusi lebih berarti terhadap kebahagiaan daripada barang-barang yang hanya akan memenuhi rumah mereka. Satu riset bahkan menyebutkan bahwa kesenangan dalam membeli barang efeknya hanya jangka pendek, sedangkan kenangan dari pengalaman dan kesempatan untuk bisa melepas stres jauh lebih berdampak jangka panjang.
Pariwisata ibarat membeli waktu luang untuk menikmati hidup di tengah rutinitas pekerjaan. Bahkan bagi sebagian orang, travelling adalah laku spiritual yang dapat menyentuh kesehatan dan ketentraman jiwa. Maka wajar jika industri ini semakin hari semakin diminati.
Tahun lalu, sektor pariwisata melaju 22%, yang membuat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Vietnam (29%) dalam hal kecepatan pertumbuhan. Selain dari kenaikan kunjungan turis asing, turis domestik pun naik signifikan. Kementerian Pariwisata mencatat pada 2015 ada 255 juta kunjungan dari turis domestik, berkembang jadi 264 juta pada 2016, dan 271 juta pada 2017.
Data-data di atas menunjukkan bahwa industri turisme tengah naik daun. Segala aspek terkait dengan pariwisata pun jadi perhatian banyak pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, hingga para pelancongnya sendiri. Dari sisi pemerintah misalnya ada Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau 10 Bali baru. Pelaku usaha hotel juga terus menambah jumlah kamar hotel di destinasi wisata Tanah Air.
Di tengah geliat industri pariwisata itu tiba-tiba terselip peristiwa nahas yang dialami maskapai Lion Air JT610. Jatuhnya pesawat komersial di perairan Karawang tak hanya memukul industri penerbangan, juga menurunkan minat atau keberanian orang untuk menggunakan pesawat.
Apalagi, pariwisata di Tanah Air banyak ditopang oleh kehadiran maskapai penerbangan murah semacam Lion Air, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan.
Selain mencari rasa nyaman, berwisata juga butuh rasa aman turut serta. Kecelakaan pesawat atau moda transportasi lainnya hanya satu pengingat bahwa selalu ada risiko di luar sana yang bisa menganggu seluruh rencana Anda untuk bersenang-senang.
Bahkan, jika Anda pernah melancong, gangguan kenyamanan paling sering justru datang dari hal-hal yang lebih remeh, seperti kehilangan bagasi, delay penerbangan atau kereta, sakit, hingga cedera saat di perjalanan. Hal semacam itu potensial merusak masa liburan impian yang sudah direncanakan matang jauh-jauh hari dan dengan bujet yang tidaklah kecil. Apalagi jika Anda pekerja kantoran yang harus mengalokasi sekian hari cuti sehingga waktu yang dihabiskan di tempat pelesiran amatlah penting.
Melancong sebagai bentuk perjalanan spiritual, merehatkan diri dari kesibukan dan membangun pengalaman berharga, tentulah akan sia-sia jika malah dipenuhi dengan pikiran akan barang hilang, atau biaya rumah sakit lantaran kondisi yang tak terduga.
Asuransi perjalanan bisa menjadi salah satu solusi mengalihkan sejumlah risiko selama perjalanan wisata kita. Dengan pilihan premi yang relatif terjangkau, banyak hal yang terlindungi, dari masalah koper, tiket, sakit di luar negeri, hingga soal kecelakaan. Dalam kasus yang fatal, pihak asuransi juga dapat memberikan tambahan manfaat bagi ahli waris.
Asuransi perjalanan sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi para traveller atau commuter. Hanya saja, sebagian masyarakat masih acuh pada pentingnya jenis asuransi ini. Atau ada kemungkinan masih banyak orang tidak mengetahui keberadaan jenis asuransi ini?
Sejumlah perusahaan asuransi bahkan menawarkan produk dengan nilai manfaat hingga senilai Rp1,5 miliar, yang a.l. menanggung santunan kematian akibat kecelakaan, manfaat biaya medis, kehilangan atau kerusakan bagasi hingga manfaat pembatalan perjalanan. Nah, amankan perjalanan Anda dengan asuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel