Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BCA Melambat

Bisnis.com,12 Nov 2018, 00:00 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Nasabah bertransaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Jakarta/JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. pada September 2018 mencatat pertumbuhan aset 8,0% secara tahunan atau (year-on-year/yoy), menjadi Rp798,9 triliun.

Pertumbuhan tersebut di bawah rata-rata industri perbankan yang membukukan kenaikan 8,6% yoy.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Santoso Liem mengatakan bahwa hal itu disebabkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang melambat tahun ini.

“Di pasiva itu dana pihak ketiga terjadi kenaikan. Naik tapi lebih rendah daripada kenaikan kredit,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Kendati demikian perseroan berharap pertumbuhan aset tahun ini bisa mencapai 15% dibandingkan dengan tahun lalu.

Adapun aset menjadi satu isu bank papan atas tahun ini. Pertumbuhan DPK yang tidak sekencang penyaluran kredit membuat likuiditas mengetat. Hal ini pun berpengaruh terhadap aset perbankan.

Tercatat, ada 13 bank kelas kakap yang menguasai lebih dari 70% aset perbankan termasuk bank perkreditan rakyat (BPR) di Tanah Air. Aset mereka mencapai  Rp5.516 triliun per September 2018, atau naik 8,3% yoy. Pada periode yang sama industri naik 8,6% menjadi Rp7.768,9 triliun.

Sementara itu hingga triwulan ketiga 2018, aset industri perbankan termasuk BPR melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data Otoritas jasa Keuangan (OJK), aset naik 8,6% yoy, sedangkan periode yang sama tahun lalu tumbuh 10,6% yoy.

Akan tetapi capaian tahun ini masih lebih baik dibandingkan dengan 2016. Pada tahun itu aset industri perbankan pada kuartal ketiga tumbuh 5,2% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini