Indonesia Darurat Matematika, Kemampuan Siswa SD Tak Berbeda Jauh dengan Tamatan SMA

Bisnis.com,13 Nov 2018, 13:47 WIB
Penulis: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -  Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat matematika.

Menurut hasil penelitian dari program Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia, kemampuan siswa dalam memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda signifikan antara yang baru masuk SD dengan yang sudah tamat SMA.

Peneliti RISE menyebutkan bahwa Indonesia dalam keadaan gawat darurat matematika.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menerapkan Higher Order Thinking Skills atau HOTS untuk mengantisipasi Indonesia dari darurat matematika.

"Kita kan sebetulnya sudah mengantisipasi dan mendeteksi gejala itu. [Oleh] karena itu, tahun ini kita sudah berlakukan ujian nasional dengan standar HOTS untuk merespons ketertinggalan siswa-siswa kita di dalam [mata pelajaran] matematika," ungkap Muhadjir Effendy usai menghadiri acara peluncuran 10 seri buku berjudul Karya Lengkap Bung Hatta di Graha Utama, Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).

Muhadjir menyampaikan HOTS tidak hanya diperuntukkan untuk mata pelajaran matematika melainkan juga untuk mengasah kecerdasan anak didik dalam penguatan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Bahasa.

"Jadi, sebetulnya HOTS yang kemarin di banyak diributkan siswa dan org tua adalah upaya kita mensejajarkan standar kemampuan matematika, ipa dan bahasa," lanjutnya.

HOTS diharapkan dapat membantu anak bangsa dalam menyongsong era revolusi 4.0. Generasi penerus bangsa itu diharapkan dapat menguasai keterampilan 4C yakni critical thinking, collaboration, communcation skill dan creativity.

"Saya tambahkan yaitu Confidence atau percaya diri," kata Muhadjir.

Selain itu, pemerintahan melalui Kemendikbud saat ini sedang melakukan pelatihan secara menyeluruh dan luas kepada para guru matematika dan IPA untuk mempelajari HOTS.

"Kita juga bekerja sama dengan beberapa pihak termasuk yang agak masif dengan perusahaan Casio dari Jepang untuk pengenalan matematika menggunakan kalkulator," ungkap Muhadjir.

Kerja sama itu juga melibatkan puluhan guru dalam penataran HOTS dengan menggunakan fasilitas kalkulator yang didukung Casio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini