Kiriman Minyak Mentah ke Plaju Terkendala Pendangkalan Musi, Pertamina Bangun Pipa 96 Kilometer

Bisnis.com,14 Nov 2018, 16:23 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Jalur pengapalan minyak mentah ke Plaju melalui Sungai Musi

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju bakal membangun pipa sepanjang 96 kilometer untuk memperlancar distribusi minyak mentah ke kilang perusahaan yang selama ini seringkali terkendala pendangkalan Sungai Musi.

Pembangunan proyek crude open access yang dimulai dari tanki penyimpanan (storage) di Katima Bongkok, Kabupaten Banyuasin hingga ke Kilang Plaju di Kota Palembang itu ditarget selesai dalam kurun dua tahun mendatang.

Yosua I. M Nababan, GM PT Pertamina RU III, mengatakan selama ini pengiriman minyak mentah dari tangki storage menggunakan kapal yang harus mengikuti kondisi pasang-surut Sungai Musi.

“Kalau pasang pipa pengiriman crude tidak terkendala pendangkalan sungai, juga kabut asap yang sering terjadi saat kemarau sehingga kapal sering lama menunggu,” katanya saat media gathering di Palembang, Rabu (14/11/2018).

Yosua mengatakan saat ini pihaknya sudah masuk dalam tahapan analisa dampak mengenai lingkungan (amdal) untuk proyek tersebut.

Namun demikian, Yosua enggan menyebutkan besaran investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pipa yang bakal melewati 5 kecamatan di Kabupaten Banyuasin itu.

“Nanti setelah Amdal aka nada pula studi lainnya, termasuk dari segi finansial sehingga proyek ini bisa dikatakan layak secara ekonomi,” katanya.

Dia mengatakan saat ini kapasitas terpasang kilang di Plaju sebesar 126 million barrel (mb) sementara saat ini eksisting hanya 92 MB sampai 96 MB. Pihaknya berharap proyek pipa open access itu bisa mengoptimalkan suplai sehingga memenuhi kapasitas terpasang.

Nantinya, kata Yosua, pipa tersebut bakal mengalirkan 600 meter kubik minyak mentah secara continue atau setiap saat dan tidak terkendala kondisi eksternal seperti pengiriman via kapal.

“Jadi proyek pipa ini kami nilai penting untuk menjaga ketahanan stok, kelancaran operasional dan untuk optimalisasi kapasitas kilang kami,” katanya.

Sementara itu Engineering & Development Manager PT Pertamina RU III Plaju, Andi Prihandono, mengatakan pipanisasi minyak mentah tentu akan memangkas waktu distribusi ke kilang.

Dia memaparkan jika minyak mentah diangkut menggunakan kapal dari Katima Bongkok ke Kilang Plaju memerlukan waktu sekitar 6 jam sampai 8 jam dalam kondisi air pasang.

“Akan tetapi jika sungai dangkal,seperti saat kemarau, kapal bisa butuh waktu lebih lama atau kami harus kurangi muatan sehingga kurang efektif,” katanya.

Dia menjelaskan idealnya kedalaman air di dermaga (jetty) kilang sebesar 10 meter namun saat kondisi surut kedalaman kurang dari 10 meter dan menyulitkan kapal pengangkut minyak mentah untuk berlabuh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini