Lukisan Berbahan Kopi Laris Manis di Bali

Bisnis.com,15 Nov 2018, 13:43 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Vinsencius Dedy Reru, seniman dari Bali, melukis dengan menggunakan cat warna dari kopi di studio miliknya, di Denpasar, Kamis (15/11/2018)./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini

Bisnis.com, DENPASAR – Seniman di Bali mulai memanfaatkan kopi sebagai cat warna untuk menambah kesan artistik sebuah lukisan.

Seperti yang dilakukan Vinsencius Dedy Reru yang memanfaatkan kopi untuk cat warna sejak 2015.Hingga saat ini, terhitung sudah ratusan lukisan berbahan kopi dihasilkan.

Pelanggannya pun tidak hanya penikmat lukisan dari Indonesia tetapi wisatawan luar negeri yang kebetulan berlibur di Bali.

Media lukis yang digunakan tidak hanya di atas kanvas, tetapi juga benda tiga dimensi seperti motor vespa hingga gitar. Dia juga kerap melukis menggunakan cat kopi pada dinding.

Dia juga kerap diminta membuat suvenir lukisan dari kopi oleh sejumlah pengusaha kopi di bali. Saat ini, dia pun sedang mengerjakan karya lukis tiga dimensi di media motor vespa menggunakan cat kopi.

"Awalnya saya melukis dengan cat warna konvensional biasa, tetapi sejak 2015 seorang pengusaha kopi memberi tantangan untuk melukis dengan kopi, jadilah seperti sekarang," katanya, Kamis (15/11/2018).

Dia mengakui lukisan dari kopi memang lebih menarik pembeli ketimbang yang biasa. Apalagi, di Bali, pelukis dengan memanfaatkan kopi masih bisa dihitung jari jumlahnya.

"Saya ingin mengangkat kopi menjadi brand yang bisa diandalkan," katanya.

Dia memastikan, walaupun terbuat dari kopi, lukisan tidak akan mudah luntur. Sebab, sebelum diaplikasikan, bubuk kopi telah lebih dulu dicampur dengan perekat. Bahkan, setelah lukisan jadi, dia juga akan melapisi pernis sebagai lapisan pelindung tahan lama.

"Banyak yang tanya ini kekuatan lukisan berapa lama, saya pastikan ini awet, bahkan ada lukisan yang umurnya sudah tahunan masih awet sampai sekarang," katanya.

Dedy yang beraliran impresionis tidak hanya menonjolkan kopi sebagai cat warna. Pada setiap lukisannya, dia juga lebih memperlihatkan dengan tegas ekspresi wajah manusia untuk mempertegas kesan yang ditangkap objek.

Kebanyakan, ekspresi wajah yang dia lukis menggambarkan seorang penari maupun manusia Bali yang sedang tersenyum.

"Saya ingin memperlihatkan visual Bali kekinian jadi bagaimana Bali menghadapi pengaruh budaya global, contoh ini ada lukisan wajah penari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini