Harga Batu Bara Terjerembab Lebih dari 4%

Bisnis.com,15 Nov 2018, 08:13 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terjerembab lebih dari 4% pada akhir perdagangan Rabu (14/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup terjerembab 4,12% atau 4,40 poin di level US$102,45 per metrik ton.

Harga batu bara kontrak Januari melanjutkan koreksinya untuk hari kedua berturut-turut setelah berakhir turun 0,60% atau 0,65 poin di posisi 106,85 pada perdagangan Selasa (13/11).

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 anjlok 3,23% atau 2,90 poin dan berakhir di level 86,80 kemarin.

Namun harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange mampu rebound dari pelemahannya dan ditutup menanjak 1,28% atau 7,8 poin di level 616,8 yuan per metrik ton pada perdagangan Rabu.

“Futures telah rebound akibat spekulasi bahwa pembatasan impor telah diperketat, dengan kemungkinan bahwa pembatasan ini akan berlanjut hingga Januari,” jelas analis Everbright Futures, Zhang Xiaojin, dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg.

Impor batu bara telah mendapat pengawasan lebih ketat di China di tengah dorongan menuju gas yang lebih bersih.

Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berhasil rebound dari pelemahannya pada perdagangan Rabu, mengakhiri penurunan 12 hari perdagangan sebelumnya.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember 2018 ditutup naik 0,56 poin atau 1,01% di level US$56,25 di New York Mercantile Exchange, setelah anjlok 7,1% pada Selasa (13/11).

Adapun minyak Brent untuk kontrak Januari berakhir naik 0,65 poin atau 0,99% di level US$66,12 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, harga minyak rebound pada perdagangan Rabu (14/11) setelah Presiden OPEC Suhail Al Mazrouei mengatakan akan membatasi pasokan sesuai kebutuhan untuk menyeimbangkan pasar.

"Banyak orang yang bersikap bearish, jadi sekarang sudah saatnya untuk setidaknya mencoba untuk kembali menguat," kata John Kilduff, mitra di hedge fund Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg.

“Tanda-tanda pemangkasan pasokan yang akan datang membantu stok sentimen bullish kembali untuk pertama kalinya dalam beberapa saat," lanjutnya.

Minyak mentah di AS telah merosot di bawah US$55 per barel pekan ini, untuk pertama kalinya dalam setahun, di tengah kekhawatiran baru akan pasokan global, saat produksi AS mencapai rekor tertingginya dan output OPEC meningkat.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

14 November

102,45

(-4,12%)

13 November

106,85

(-0,60%)

12 November

107,50

(+1,08%)

9 November

106,35

(+0,66%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini