Minyak Mentah Kembali Melemah, Harga Karet Akhiri Reli

Bisnis.com,15 Nov 2018, 15:19 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet mengakhiri reli penguatan dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (15/11/2018)

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif April 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 1,19% atau 1,90 poin di level 157,90 yen per kg.

Harga karet kontrak April 2019 sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,19% atau 0,3 poin di posisi 159,60 pagi tadi, sekaligus mengakhiri reli penguatan dua hari sebelumnya.

Adapun pada perdagangan Rabu (14/11/2018), harga karet kontrak April ditutup menguat 0,5 poin atau 0,31% di posisi 159,80 yen per kg.

Menurut Takaki Shigemoto, analis dari JSC, harga karet di Tokyo turun setelah menguat selama dua hari berturut-turut karena aksi jual di saham di Asia menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.

“Pemulihan yang terhenti dalam harga minyak juga menjadi sentimen negatif,” kata Shigemoto.

Namun, langkah-langkah Thailand untuk mendukung petani karet dan harga dapat memberikan beberapa sentimen positif untuk masa depan, katanya.

Harga minyak kembali melemah setelah menghentikan rekor penurunan beruntun karena para pelaku pasar menilai tanda-tanda meningkatnya persediaan minyak mentah AS terhadap prospek OPEC dan sekutu pemotongan.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Desember 2018 terpantau melemah 0,09% atau 0,05 poin ke level US$56,20 per barel pada pukul 14.44 WIB, sedangkan minyak Brent menguat 0,21% ke posisi US$66,26.

Pergerakan Harga Karet Kontrak April 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

15/11/2018

157,90

-1,19%

14/11/2018

158,80

+0,31%

13/11/2018

159,30

+0,50%

12/11/2018

158,50

-1,55%

09/11/2018

161

+1,00%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini