Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasindo Syariah meniai kesadaran masyarakat terhadap asuransi perjalanan masih rendah, meski minat masyarakat untuk berpergian cukup tinggi.
Plt Dirut PT Asuransi Jasindo Syariah Acu Kusnandar menilai bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi perjalanan masih sangat kurang.
Dia menuturkan saat ini kontribusi dari penjualan asuransi perjalanan masih dibawah 5% terhadap pendapatan premi Jasindo syariah. Meski demikian, Jasindo Syariah terus berupaya dalam menggenjot pendapatan premi dari sektor ini di sisa tahun.
"Perusahaan akan berupaya memanfaatkan momentum tingginya minat ibadah umroh dan perjalanan liburan untuk menjual produk asuransi perjalanan," kata Acu kepada Bisnis, Minggu (18/11/2018).
Dia menyampaikan tingginya gaya hidup masyarakat untuk berpergian ke luar negeri, membuat potensi bisnis asuransi perjalanan semakin terbuka lebar.
Dikatakan, pelaku bisnis asuransi perjalanan perlu terus menyosialisasikan keberadaan produk asuransi perjalanan berikut manfaatnya untuk mendongkrak pertumbuhan premi. Tidak hanya itu, lanjutnya, akses untuk pembelian produk juga disarankan dipermudah.
"Salah satunya adalah dengan melakukan bundling penjualan dengan tiket perjalanan itu sendiri selain iuran asuransi wajib yang sudah ada," katanya.
Acu mengatakan perseroan telah menggalakan distribusi asuransi perjalanan lewat digital. Tujuannya, untuk mempermudah kaum milenial untuk memiliki polis asuransi perjalanan.
Sayangnya, langkah tersebut terhadang oleh pertumbuhan laju ekonomi makro yang melambat. Acu menjelaskan, secara umum harga premi asuransi perjalanan sangat terjangkau, namun biaya perjalanan udara saat ini masih tinggi.
"Sehingga penjualan asuransi berfluktuasi mengikuti daya beli masyarakat untuk travelling," tanbahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel