Bisnis.com, JAKARTA - PT BCA Finance tak akan melakukan perubahan yang spesifik pada rencana bisnisnya pada tahun depan. Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan, tahun depan perseroan tetap akan fokus pada kualitas pembiayaan.
"Kami belum ada rencana yang spesifik dan belum ada rencana untuk menambah cabang juga. Tahun depan kami hanya akan maintain dan jaga kualitas [pembiayaan] sebaik-baiknya," kata Roni sebagaimana dikutip Bisnis.com, Selasa (20/11/2018).
Adapun proyeksi pertumbuhan dan peyaluran pembiayaan tahun depan masih dalam pembahasan di internal perseroan. Sampai dengan Oktober 2018, BCA Finance telah membukukan pembiayaan senilai Rp28,22 triliun, meningkat tipis 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun ini, BCA Finance menargetkan pembiayaan senilai Rp32 triliun.
Senada dengan BCA Finance, PT Finansia Multifinance atau Kredit Plus juga belum berencana melakukan ekspansi pada tahun depan.
"Kami masih akan fokus pada bisnis dan strategi yang ada sekarang, paling hanya menyempurnakan saja," ujar Direktur Keuangan Finansia Finance Peter Halim.
Adapun target yang dibidik pada tahun depan berkisar antara 5% hingga 10%. Sampai akhir tahun ini Finansia menargetkan total penyaluran pembiayaan senilai Rp4,3 triliun. Namun realisasi diperkirakan tidak akan menyentuh angka Rp4 triliun karena perseroan mengalami kendala pendanaan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menambahkan, pada semester pertama tahun depan, gelaran pesta demokrasi atau Pemilu Serentak 2019 akan menjadi tantangan bagi industri untuk berkembang. Namun dia mengaku tetap optimistis kondisi perekonomian tetap kondusif untuk menopang target pertumbuhan.
"Kami tetap positif situasi ekonomi akan kondusif," katanya.
Menurutnya, penyaluran pembiayaan industri pada tahun depan akan terdongrak sebesar 7% hingga 9%. Sampai dengan akhir tahun ini, Suwandi memperkirakan aset industri multifinance hanya akan tumbuh 7% dari target pada awal tahun sebesar 8%.
Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang industri multifinance, hingga September 2018, total penyaluran tercatat senilai Rp435,72 triliun atau meningkat 6,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp410,84%. Sedangkan jumlah aset sebesar Rp511,47 triliun atau tumbuh 9,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp468,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel