CALON EMITEN: Sentral Mitra Tetapkan Harga Rp285 per Saham

Bisnis.com,22 Nov 2018, 18:34 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon emiten, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp285 per saham.

Dalam laman PT Kustodian Setral Efek Indonesia, Kamis (22/11/2018), dijelaskan bahwa jumlah saham yang ditawarkan sebesar 154,6 juta, atau setara 21,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Philips Sekuritas Indonesia.

Saat due dilligence, Sentral Mitra Informatika menawarkan harga perdana sekitar Rp260--Rp310, atau mencerminkan price earning ratio sebanyak 14 kali--17 kali.

Sentral Mitra merupakan perusahaan yang bergerak pada kegiatan usaha IT Solution, dokumentasi dan penjualan produk teknologi informasi akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi, belanja produk, sekaligus modal kerja perusahaan.

Lebih detail, Sentral Mitra akan mengalokasikan dana IPO sebesar 20% untuk melakukan penyewaan tempat sebesar 20%, sebesar 50% akan digunakan untuk belanja aset yaitu mesin pencetakan (printer), sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Direktur Utama Sentral Mitra Informatika Josephine Handayani Hidajat berencana untuk  ekspansi kantor cabang ke 15 kota di Indonesia yang akan dimulai pada 2019.  Menurutnya, ekspansi ini dilakukan untuk memperluas pangsa pasar, mengoptimalkan waktu distribusi, dan lebih memudahkan layanan after sales.

Josephine mengungkapkan pasar perseroan masih cukup luas, dengan penawarna harga layanan dan produk yang kompetitif jika dibandingkan jasa serupa. Perseroan mengklaim dapat menekan biaya jasa dokumentasi hingga 30%.

Untuk aktivitas bisnisnya, perseroan menyasar perusahaan-perusahaan dengan kontrak jangka panjang yaitu 3—5 tahun. Direktur Sentral Mitra Informatika Teddy Pohan menyebut dengan srategi kontrak jangka panjang, maka perusahaan telah mengamankan recurring income hingga beberapa tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini