Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Tania Tbk. mencatatkan pendapatan premi Rp195,79 miliar sampai dengan September 2018. Jumlah tersebut susut 3,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp203,44 miliar.
Direktur Utama Jasa Tania Basran Damanik mengatakan, penyusutan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain, tidak tercapainya target pendapatan premi langsung karena beberapa penutupan tidak diperpanjang dan pembatalan premi karena polis yang belum terbayarkan.
"Selain itu, premi tidak langsung atau indirect bussiness juga tidak tumbuh karena kenaikan kapasitas treating pada setiap coding company sehingga excess yang diselesaikan lebih kecil," kata Basran saat public Expose di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Selain itu, hasil investasi juga mengalami penurunan 11,43% menjadi Rp9,29 miliar dibandingkan September 2017 sebesar Rp10,49 miliar. Hal tersebut disebabkan kondisi fluktuasi pasar modal beberapa waktu lalu.
Namun demikian, meski pendapatan premi bruto mengalami penurunan, laba bersih perseroan berhasil terdongkrak. Sampai dengan kuartal III/2018, laba Jasa Tania tercatat senilai Rp24,41 miliar, tumbuh 7,67% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu senilai Rp22,67 miliar.
Basran mengatakan, terdongkraknya laba bersih meski pendapatan premi bruto menurun disebabkan susutnya biaya reasuransi. Sementara itu hingga akhir tahun ini, Jasa Tania menargetkan pendapatan premi senilai Rp292,77 miliar, tidak bergerak dari raihan sepanjang tahun lalu.
Meski rentang nilai pendapatan premi yang belum dipenuhi cukup lebar, Basran mengaku optimistis perseroan mampu melampaui target tersebut. Dia memperkirakan pada bulan terakhir tahun ini, pendapatan premi akan terdongkrak signifikan.
"Tetap optimistis karena di dalam angka itu ada angka renewal tidak semuanya baru, ada perpanjangan kemudian secara umum penutupan asuransi juga banyak di Desember," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel