Bisnis.com, MAKASSAR – Kementerian BUMN akan penyempurnaan dari program magang bersertifikat yang dijalankan BUMN dengan menggandeng institusi perguruan tinggi.
Hambra, Deputi Bidang Pengembangan Infrastruktur Bisnis Kemen BUMN, mengatakan masih terhadap beberapa hal yang mengganjal optimalisasi magang bersertifikat itu, termasuk terkait sinkronisasi program pembelajaran universitas dengan BUMN.
"Misalnya begini, beberapa universitas itu hanya memiliki program magang selama 3 bulan, sedangkan dalam program magang bersertifikat di BUMN durasinya sampai 6 bulan. Belum lagi soal kebutuhan BUMN, kadang universitas yang berada dekat tidak memiliki SDM yang sesuai dengan klasifikasi posisi. Ini semua juga tengah dicarikan formulasinya," ujar dia.
Serangkaian faktor tadi kemudian menjadi pemicu capaian peserta magang yang telah tersertifikasi masih relatif jauh dari proyeksi yang dipatok.
Sejak mulai diinisiasi pada 2017 lalu, peserta magang dari universitas yang telah mengantongi sertifikasi sesuai dengan bidangnya melalui program magang bersertifikat di kisaran 4.850 orang.
Padahal, Kementerian BUMN memasang target bisa mencapai angka 10.000 tenaga tersertifikasi pada lambat pada awal 2020 mendatang.
"Sudah ada 102 universitas di Tanah Air yang ikut berkolaborasi dengan BUMN melalui program magang bersertifikat ini. Kami tetap membuka ruang yang ingin bergabung, " kata Hambra usai membuka Sharing Session Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Kamis (22/11/2018).
Ketua Umum FHCI Herdy Harman menuturkan salah satu program kerja yang dilakukan pihaknya adalah membantu optimalisasi program magang bersertifikat agar penciptaan SDM dari mahasiswa sebagai elemen generasi milenial telah untuk masuk ke dunia kerja.
“Harus sustain dan terus dijaga. Kita harus maju bersama, kalau ada yang kurang kita bantu, menempatkan talent yang besar dari BUMN,” ungkapnya.
Dia mengatakan semua mahasiswa berkesempatan sebagai kandidat untuk menjadi karyawan BUMN, yang mana menjadi sebuah manifestasi dari komitmen investasi human capital jangka panjang dengan konsep digital leadership.
Dalam kesempatan sama, Direktur SDM Pelindo IV M. Asyhari mengemukakan perseroan juga telkah menyiapkan transformasi digital pada aspek investasi human capital dalam menjaga daya tumbuh bisnis berkelanjutan.
“Tidak hanya menyesuaikan SDM, kami juga secepatnya akan menyesuaikan dengan sistem-sistem yang ada di Pelindo IV,” katanya.
Sebagai informasi, pada kegiatan Sharing Session FHCI di Makassar sendiri diselenggarakan oleh PT Pelindo IV sebagai salah satu BUMN yang memiliki basis operasional dan struktural berpusat di Kota Makassar.
Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh sekitar 105 direksi yang membidangi human capital pada 130 BUMN, dengan total peserta sebagai 207 orang yang merupakan kumulatif berkonsentrasi pada lini human capital di korporasi milik pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel