Pempov Jateng & Bulog Sepakati Pola Baru Operasi Pasar Beras

Bisnis.com,22 Nov 2018, 13:28 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kiri) bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso melakukan penandatanganan Pendistribusian Cadangan Beras Pemerintah (CBP), melalui Pelaksanaan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium./Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG – Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sepakat menjaga stabilitas harga beras.

Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso mengatakan Jawa Tengah menjadi percontohan keberhasilan pengendalian pangan nasional. Oleh karennya daerah ini tiga kali menyabet penghargaan tim pengendali inflasi daerah terbaik secara berturut-turut dari 2015 sampai dengan 2017.

Pengendalian inflasi berhasil karena ketersediaan pangan di suatu wilayah, utamanya pada saat musim paceklik. Oleh karennya pola serupa melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium dilanjutkan.

"Melalui langkah tersebut, harapannya ketahanan pangan nasional pun tetap terjaga dengan baik," ujar Budi Waseso seusai menandatangani Kesepakatan Bersama dalam rangka Pendistribusian Cadangan Beras Pemerintah (CBP), di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Gubernuran Jateng, Kamis (22/11/2018).

Budi Waseso berharap dengan distribusi ini diharapkan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras dengan harga terjangkau dan berkualitas.

Bulog secara nasional mendistribusikan 700.000 ton beras dengan rincian 15.000 ton per hari di seluruh Indonesia. Adapun di Jawa Tengah hingga 21 November 2018 telah disalurkan 41.000 ton beras.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kerja sama ini positif karena mendistribusikan beras langsung ke masyarakat melalui Pemda di tiap desa yang ada.
Ganjar menambahkan, Kepala Desa (Kades) yang paling mengetahui mengenai masyarakat. Sehingga diharapkan, pendistribusian bisa tepat sasaran.

"Saat ini baru beras yang didistribusikan langsung ke masyarakat. Komoditas lain seperti minyak dan gula menyusul," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ganjar jika pihaknya memprioritaskan semua daerah di 35 kabupaten/kota untuk pendistribusian beras. Sehingga, seluruh masyarakat Jateng bisa mendapatkan manfaat dari operasi pasar gaya baru tersebut.

"Ini juga merupakan gaya baru operasi pasar yang diharapkan bisa tepat sasaran," kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini