Gapura Prima Fokus Garap Menengah ke Bawah

Bisnis.com,26 Nov 2018, 16:24 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Gapura Prima Group/youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspansi bisnis Gapura Prima akan lebih fokus memacu dan mengembangkan perumahan di segmen menengah ke bawah pada 2019. Hal tersebut menambahkan daftar panjang pengembang yang akan menyasar target yang sama pada tahun depan.

Vice President Director PT Perdana Gapuraprima Tbk Arvin F. Iskandar mengatakan perusahaan menyasar pasar menengah ke bawah karena melihat kebutuhan hunian terbesar berada pada segmen tersebut dan diprediksi tidak akan terpengaruh oleh kondisi politik pada pemilihan presiden yang dilaksanakan pada pertengahan tahun depan.

"Gapura Prima masih akan fokus di perumahan, kami fokus di hunian Rp300 juta sampai dengan Rp800 juta karena kami melihat perumahan pada segmen ini sedang dibutuhkan oleh end user, backlog dari pemerintah juga masih cukup banyak terutama pada segmen tersebut," ujar Arvin kepada Bisnis, belum lama ini.

Arvin mengatakan pihaknya hanya akan melanjutkan pengembangan proyek yang telah berjalan sebelumnya pada semester satu 2019, menanti kondisi politik yang lebih kondusif.

Gapura Prima akan melanjutkan pengembangan proyek perumahan berkskala kota Bukit Cimanggu City dengan meluncurkan klaster terbaru sekitar 15 hektare hingga 20 hektare. Adapun total luas lahan pengembangan Bukit Cimanggu City yang telah tergarap sebanyak 60% dari total luas 200 hektare.

Selain itu, Gapura Prima akan melanjutkan pengembangan perumahan Metro Cilegon seluas 120 hektare dengan kembali meluncurkan klaster terbaru dan melanjutkan pengembangan perumahan Villa Ubud Anyer seluas 40 hektare.

Sementara itu, Gapura Prima telah menyiapkan proyek baru yang akan diluncurkan setelah pemilihan umum atau pada semester kedua. Gapura Prima akan membangun  hunian vertikal lowrise di kawasan Pakuan, Bogor yang akan menyasar pasar mahasiswa, pekerja lajang, dan keluarga muda.

Proyek yang belum diberi nama tersebut akan dibangun berdekatan dengan Universitas Pakuan yang akan terdiri atas 10 menara dengan 8 lantai yang akan dibanderol harga mulai dari Rp180 juta hingga Rp200 juta per unit.

Arvin mengatakan proyek tersebut akan menelan total investasi sekitar Rp250 miliar hingga Rp350 miliar dengan total luas lahan yang digarap seluas 2 hektare.

"Proyek terbaru lowrise ini kami bangun karena kami ingin menciptakan produk yang lebih variatif dan juga aktif, kami akan sediakan ruangan terbuka dengan konsep fasilitas co-living dan share living, seperti co-working space," papar Arvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini