BTN Targetkan Kontribusi Bancassurance Capai Rp65 Miliar

Bisnis.com,27 Nov 2018, 21:12 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menargetkan kontribusi pendapatan berbasis komisi dari bisnis bancassurance dapat mencapai Rp65 miliar pada akhir tahun ini.

Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan bahwa sampai dengan November2018, pendapatan nonbunga dari bisnis tersebut sudah mencapai 80% dari target yang diterapkan oleh perseroan. Dia menyatakan perseroan tetap optimistis bisnis tersebut dapat berkembang lebih baik pada tahun depan.

“Kami optimistis angka tersebut akan mencapai 100% pada akhir 2018. Adapun tahun depan, manajemen menargetkan pencapaian pendapatan dari  bancassurance dapat tumbuh sampai dengan 15%,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/11/2018).

Dia menerangkan bisnis penjualan silang produk asuransi tersebut sudah dilakukan perseroan sejak 2014. Pertumbuhan rata-rata bisnis tersebut mencapai sekitar 10% secara year on year (yoy) setiap tahunnya.

“Adapun fee based income bancassurance di BTN rata-rata setiap tahunnya memberikan mencapai Rp50 miliar—Rp60 miliar,” tambahnya.

Dia menuturkan, perseroan telah menyusun berbagai strategi untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis tersebut hingga akhir tahun ini. Salah satunya dengan meningkatkan akusisi nasabah baru dengan melakukan join visit, memberikan penghargaan untuk penjual produk dan nasabah yang bekerja sama dengan mintra asuransi.

Selain itu, perseroan juga akan melakukan gathering kecil bersama nasabah prioritas untuk memberikan pendampingan lebih terkait perencanaan keuangan. Hal itu, lanjutnya, akan dilaksanakan dengan melibatkan perencana keuangan.

Sampai dengan kuartal III/2018 emiten perbankan berkode saham BBTN tersebut mencatatkan laba sebesar Rp2,2 triliun per kuartal III/2018 atau naik 11,51% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan disokong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 15,29% (yoy), menjadi Rp7,54 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini