2018, BRI Tetap Fokus Garap Segmen UMKM

Bisnis.com,28 Nov 2018, 11:53 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Ilustrasi aktivitas pelayanan Bank BRI/Antara-A. Jarot Nugroho
Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan akan fokus untuk menggarap segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baik dari sisi kredit maupun pinjaman. 
"Selama ini BRI dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan UMKM yang sehat dan produktif," kata Suprajarto, Direktur Utama Bank BRI, Selasa (27/11/2018).
Dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018  yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018), Bank Indonesia memberikan penghargaan kepada BRI sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik.
BRI meraih predikat Bank Pendukung UMKM Terbaik pada kategori Bank Buku 3 dan 4 (kategori bank dengan modal inti di atas Rp5 triliun).
Penghargaan ini diberikan kepada bank yang dinilai telah memenuhi rasio kredit UMKM sesuai tahap yang ditentukan dengan rasio non performing loan (NPL) kredit UMKM dan NPL total kredit terjaga di bawah 5%.
“Penghargaan ini tentunya membuat kami bangga. Peran kami dalam menjalankan fungsi intermediary penghimpun dana dan penyalur kredit di sektor UMKM dengan kualitas NPL yang terjaga, mendapat pengakuan dari regulator," katanya.
Hingga September 2018, BRI telah mencatatkan kredit sebesar Rp808,9 triliun, tumbuh 16,5% secara year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp694,2 triliun.
Dari total kredit tersebut, 76,9% atau sekitar Rp621, 8 triliun disalurkan ke segmen UMKM dengan NPL gross sebesar 2,5% lebih kecil dibandingkan NPL industri perbankan Indonesia yang berada di kisaran 2,7%.
Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp872,7 triliun atau tumbuh 13,3% secara year on year dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp770,6 triliun.
Sementara itu Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa fungsi intermediasi perbankan terus meningkat. 
“Pertumbuhan kredit pada 2019 diperkirakan mencapai 10-12%, sementara pertumbuhan DPK perbankan mencapai 8-10%  dengan kecukupan likuiditas yang terjaga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini