Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menerbitkan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I Tahun 2018 dengan target pencapaian dana senilai Rp1 triliun.
Sebagai catatan, penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penerbitan PUB IV yang menargetkan dana dengan nominal sebanyak-banyaknya senilai Rp3 triliun.
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan, penerbitan surat utang ini adalah upaya MTF mendapatkan opsi pendanaan alternatif, agar dapat melanjutkan pertumbuhan pembiayaan secara lebih efisien. Dengan demikian, kata Arya, MTF akan lebih banyak berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi lewat peningkatan pembiayaan kendaraan bermotor.
“Kami optimis obligasi ini akan diterima dengan baik oleh investor, dengan adanya kinerja keuangan yang baik dan terlebih lagi diperolehnya rating peringkat utang jangka panjang yaitu idAA+ (double A plus) dari Pefindo,” katanya dalam acara Investor Gathering di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Obligasi ini nantinya akan diterbitkan dalam dua seri. Pertama, Obligasi Seri A berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap 8,75% - 9,75% per tahun. Kedua, Obligasi Seri B berjangka waktu 5 tahun, tingkat bunga tetap sebesar 9,25% - 10,25 % per tahun.
Untuk pembayaran kupon bunga obligasi akan dibayarkan tiap 3 bulan. Sedangkan jaminan obligasi ini adalah jaminan fidusia berupa piutang performing sekurang-kurangnya sebesar 60% dari nilai obligasi pokok yang terutang.
Sementara itu, dana yang diperoleh dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan 50% untuk pelunasan seluruhnay (refinancing) pokok Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A. Sisanya sebesar 50% digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendara bermotor perseroan.
Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia.
Sesuai prospektus awal yang diterbitkan pada 29 November tahun ini, MTF menjadwalkan penawaran awal dilaksanakan. Mulai dari 29 November hingga hingga 13 Desember tahun ini. Selain itu, MTF juga memperkirakan akan melakukan penawaran umum pada 28 dan 31 Desember tahun ini, serta 2 dan 3 Januari 2019. Hal ini dilakukan setelah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
Sedangkan untuk tanggal penjatahan diperkirakan pada 4 Januari 2019. Adapun perkiraan tanggal distribusi obligasi secara elektronik di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 8 Januari 2019. Sehari berikutnya diharapkan terlaksana pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, pihaknya masih akan melanjutkan penerbitan obligasi pada tahun depan. Sebab masih ada sisa Rp2 triliun dari total target Rp3 triliun. Namun, MTF akan melihat situasi terlebih dahulu, mengingat 2019 merupakan tahun politik.
“Makanya kami lihat situasi semester I [2019, situasi] politiknya bagaimana. Kalau kami lihat pasti aman,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel