Bantah Anies Baswedan, Reuni 212 Bukan Tolak Ukur Perkembangan Ekonomi Mikro

Bisnis.com,03 Des 2018, 16:54 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim Reuni 212 telah menggerakkan ekonomi mikro di DKI Jakarta.
 
“Bagi Jakarta, kedatangan begitu banyak orang ini ikut menggerakkan perekonomian. Kegiatan kuliner luar biasa. Jadi, ini berkah bagi perekonomian rakyat kecil. Bagi usaha kecil, mikro, bagi rakyat kecil, usaha kuliner memberikan manfaat ekonomi yang luar biasa,” kata Anies pada Minggu (2/12/2018).
 
Gembong mengapresiasi kelancaran dan ketertiban peserta dalam Reuni 212, tetapi dia tidak melihat adanya geliat ekonomi mikro yang ditimbulkan oleh Reuni 212. 
 
"Seharusnya kalau kita bicara ekonomi mikro di DKI Jakarta adalah bagaimana dia mampu memaksimalkan UMKM kita hasil binaan dari Pemprov DKI Jakarta," imbuh Gembong.
 
Gembong menerangkan dampak yang ditimbulkan oleh Reuni 212 atas ekonomi mikro hanya dampak sesaat dan tidak bisa dijadikan ukuran bagi menggeliatnya ekonomi mikro DKI Jakarta. 
 
"Itu hanya sesaat. Apa UMKM kita bergerak hanya dalam waktu-waktu sesaat? Namanya UMKM harus berkelanjutan, bukan hanya sesaat," kata Gembong.
 
Selain mengklaim adanya geliat ekonomi mikro DKI Jakarta karena Reuni 212, dalam sambutannya Anies juga menyebut tentang janji-janji politik yang sudah dilaksanakannya.
 
"Satu tahun perjalanan di Jakarta, satu demi satu janji Insyaallah kita tunaikan, yang dianggap tidak mungkin insyaallah kami jalankan satu satu. Dp 0 Rupiah dianggap tidak mungkin, sekarang terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat dulu dianggap tidak mungkin, sekarang terlaksana. Menghentikan reklamasi, dulu dianggap tidak mungkin sekarang kita lakukan," kata Anies dalam sambutannya di hadapan peserta Reuni 212 di Monas pada Minggu (2/12/2018).
 
Menanggapi hal tersebut, Gembong mengatakan bahwa klaim Anies adalah pernyataan yang salah tempat dan seharusnya tidak disampaikan dalam acara seperti Reuni 212. 
 
"Acara silahturahmi untuk mempertebal keyakinan iman bukan untuk menyampaikan capaian-capaian selama 1 tahun ini. Ada momentum lain yang bisa dipakai oleh Anies," tutup Gembong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini