Nilai Impor Melalui DKI Capai $8.598,38 juta pada Oktober 2018

Bisnis.com,03 Des 2018, 16:28 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
KM Gunung tengah melakukan bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal buatan galangan Meyer Werft, Jerman ini bisa mengangkut 98 TEUs kontainer di samping mengangkut penumpang. JIBI/ Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA–Nilai impor melalui DKI Jakarta pada bulan Oktober 2018 atas dasar cost, insurance, and fright (CIF) mencapai angka $8.599,38 juta, meningkat 18,21% dibanding bulan September 2018 yang angka impornya mencapai $7.274,97 juta.

Kelompok non-migas mendominasi impor melalui DKI Jakarta pada Oktober 2018 dengan besaran $8.451,02 juta atau 98,27% dari total impor. Kelompok migas yang diimpor melalui DKI Jakarta hanya mengambil porsi sebesar 1,73% atau senilai $148,36 juta.

Impor non-migas yang melalui DKI Jakarta mengalamin kenaikan sebesar 18,78% dibandingkan dengan bulan September 2018, sedangkan impor migas menurun 7,34%.

China, Jepang, Thailand, Singapura, dan Korea Selatan (Korsel) menjadi lima negara dengan sumbangsih impor terbesar yang melalui DKI Jakarta dengan porsi 63,10%.

Impor melalui DKI Jakarta dari China yang melalui DKI Jakarta sebesar $2.272,31 juta dengan mesin/peralatan listrik menjadi komoditas utama dengan nilai impor sebesar $572,08 juta.

China disusul oleh impor melalui DKI Jakarta dari Jepang dengan nominal $1.439,48 juta dengan mesin-mesin/pesawat mekanik menjadi komoditas utama dengan nilai impor mencapai $397,1 juta.

Thailand dan Korsel menyusul di urutan ketiga dan keempat sebagai negara asal impor melalui DKI Jakarya dengan nilai impor masing-masing sebesar $663,38 juta dan $588,23 juta.

Impor melalui DKI Jakarta dari negara tersebut juga didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai impor sebesar $171,20 juta dari Thailand dan $103,80 juta dari Korsel.

Singapura menyusul di peringkat terakhir dengan nilai impor melalui DKI Jakarta sebesar $462,50 juta dengan bahan bakar mineral sebagai komoditas utama dengan nilai $115,39 juta.

Terkait dengan neraca perdagangan nasional, Indonesia mengalami defisit sebesar $1,82miliar yang dipicu oleh defisit baik di sektor migas maupun non-migas dengan defisit masing-masing sebesar $1,43 miliar dan $0,39 miliar.

Data ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Senin (3/12/2018). Terkait data ekspor impor DKI Jakarta bulan November 2018 Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi menyampaikan akan mengumumkan data tersebut pada 15 Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini