Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. fokus mengejar dana murah tahun ini untuk mengimbangi pertumbuhan deposito yang stagnan.
“Kami targetkan 10% yoy untuk dana murah akhir tahun ini,” kata Direktur Konsumer CIMB Niaga kepada Bisnis, Senin (3/12/2018).
Lani mengatakan bahwa perseroan kesulitan bersaing dengan bank umum kelompok usaha (BUKU) II dan III terkait suku bunga deposito. Hal ini pun berdampak pada portofolio deposito di penghujung tahun.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan CIMB Niaga, dana murah merosot 0,3% per Oktober 2018 menjadi Rp96,9 triliun. Rasio dana murah terhadap DPK sebesar 55,26%.
Adapun berdasarkan data Bank Indonesia, DPK industri perbankan mulai berakselerasi per Oktober 2018. Sebelumnya, sejak paruh pertama tahun ini, pertumbuhan satu sumber dana bank ini stagnan pada kisaran 6%.
Perbankan menghimpun dana nasabah sebesar Rp5.387 triliun atau naik 7,3% yoy per Oktober 2018. Capaian itu didorong oleh deposito dan giro yang masing-masing tumbuh sebesar 4,5% dan 9,0%, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun pada periode tersebut tabungan justru melemah atau turun 10,1% yoy, di bawah capaian September, yakni 11,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel