Pasukan Darat dan Udara Dikerahkan Evakuasi Korban Penembakan di Nduga, Papua

Bisnis.com,05 Des 2018, 09:50 WIB
Penulis: Newswire
Keluarga korban mendatangi Kodim 1702 Jayawijaya untuk mengetahui kondisi keluarganya yang diduga menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018)./ANTARA-Marius Frisson Yewun

Bisnis.com, JAYAPURA - Aparat keamanan melakukan upaya terintegrasi untuk melakukan evakuasi korban penembakan di Kabupaten Nduga, Papua. 

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Joshua Sembiring mengatakan, tim gabungan TNI dan Polri, Rabu (5/12/2018), berupaya melakukan evakuasi korban pembunuhan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Yigi dan Puncak Gunung Tabo, Kabupaten Nduga.

Evakuasi dilakukan dengan mengerahkan pasukan baik dari darat dan udara yang dibantu helikopter, kata Mayjen TNI Sembiring kepada Antara, Rabu pagi saat dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.

Panglima Cenderawasih mengatakan, yang akan dievakuasi adalah para pekerja dan karyawan PT.Istaka Karya yang merupakan sebuah BUMN serta anggota TNI yang menjadi korban KKSB.

"Tahap awal pasukan akan mengevakuasi para korban yang berada di sekitar Yigi dan gunung Tabo," kata Mayjen Sembiring yang mengaku saat ini bersama Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin masih berada di Waena seraya menambahkan, belum dapat dipastikan berapa jumlah korban yang akan dievakuasi.

Pasukan saat ini berkejaran dengan waktu mengingat cuaca di lapangan sering kali berubah serta faktor lainnya.

Pada Selasa (4/12/2018) aparat gabungan berhasil mengevakuasi 12 warga sipil dari Mbua, empat di antaranya karyawan PT. Istaka yang berhasil melarikan diri dan diamankan di Pos TNI Mbua. Pos TNI ini juga ikut diserang KKSB hingga mengakibatkan satu anggota TNI meninggal, kata mantan Kasdam III Siliwangi itu.

Data yang dihimpun Antara mengungkapkan karyawan PT. Istaka Karya (Persero) yang tercatat sebanyak 25 orang tersebar di kali Yigi, kali Kabunggame dan base camp di Yall.

KKSB, Minggu (2/12) menyerang dan membunuh para pekerja yang sedang menggerjakan pembangunan jembatan, yang awalnya dilaporkan 24 orang meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini