2050, Indonesia Berpotensi Jadi Negara dengan Pertumbuhan Ekonomi Tercepat

Bisnis.com,07 Des 2018, 07:29 WIB
Penulis: Achmad Aris
Aktivitas bongkar muat di dermaga Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, NUSA DUA — Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia pada 2050.

Chief economist for PriceWaterhouseCoopers di Inggris John Crofton Hawksworth mengatakan, ekonomi global akan naik dua kali lipat pada 2050 dengan asumsi setiap negara menjalankan kebijakan yang propertumbuhan dan tidak terjadi bencana besar.

“Perekonomian negara berkembang masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global. Vietnam, India, dan Indonesia akan menjadi tiga negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” katanya dalam acara The 8th Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) di Nusa Dua, Bali, Jumat (7/12/2018).

Untuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat, jelasnya, Indonesia harus melakukan reformasi struktural untuk memperbaiki stabilitas makroekonomi, beradaptasi dengan teknologi baru, mendiversifikasi ekonomi, dan mengurangi kesenjangan.

“Akan ada peralihan pekerjaan di sektor pertanian dan sebagian sektor manufaktur, tetapi akan diimbangi dengan penciptaan pekerjaan di sektor jasa dan manufaktur teknologi tinggi bila negara berinvestasi di artificial intelligence [AI] dan robotika,” jelasnya.

Saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada masalah struktural ekonomi yang mengganggu stabilitas makroekonomi yakni defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan. Pemerintah pun tengah fokus mengatasi permasalahan tersebut dengan menggenjot kinerja ekspor dan mengendalikan permintaan impor.

Sebelumnya, saat memberikan dalam sambutan pembukaan AIFED, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan Indonesia dapat keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) pada 2045.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini