Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Aturan Baru yang Akan Dikeluarkan Kemenhub

Bisnis.com,07 Des 2018, 05:20 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Keluarga korban melakukan prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia segera memberlakukan persyaratan baru untuk pelatihan pilot Boeing 737 MAX. Syarat itu adalah adanya pelatihan dengan simulator pesawat Boeing 737 Max.

Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti menyatakan hal tersebut pada Reuters, Kamis (6/12/2018) malam, berkaitan adanya kecelakaan Lion Air yang menewaskan 189 orang pada 29 Oktober 2018.

Saat ini, Pramesti mengungkapkan persyaratan untuk pilot 737 versi lama yang akan beralih ke 737 versi baru seperti Boeing 737 Max, masih berbasis pelatihan komputer dan belum wajib menggunakan simulator.

"Sebelumnya, ada tiga jam pelatihan berbasis komputer," ujar Pramesti.

Sebab itulah, simulator nantinya akan diperlukan. Walaupun Pramesti mencatat, simulator Boeing 737 MAX ini, "hanya tersedia di beberapa negara."

Di sisi lain, pihak Lion Air Group diwakili Direktur Operasional Daniel Putut Kuncoro Adi mengungkapkan rencana memiliki simulator Boeing 737 Max kepada Reuters, Jumat (30/11/2018).

Maskapai Lion Air berharap akan memiliki sendiri simulator Boeing 737 MAX pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini