Bencana Banjir Masih Ancam Desa-Desa di Sumsel

Bisnis.com,10 Des 2018, 18:48 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Banjir

Bisnis.com, PALEMBANG – Bencana banjir tercatat masih banyak mengancam desa di Sumatra Selatan dibanding bencana alam lainnya.

Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan terkait potensi desa (Podes) 2018 tercatat bencana banjir terjadi di 584 desa/kelurahan di provinsi itu.

Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan bencana alam merupakan salah satu tantangan di desa yang perlu jadi perhatian bersama.

“Pendataan Podes 2018 mencatat bahwa desa/kelurahan yang terdampak bencana alam selama tiga tahun terakhir yaitu meliputi bencana banjir terjadi di 584 desa/kelurahan,” katanya, Senin (10/12/2018).

Dia mengatakan jumlah desa yang terkena banjir paling banyak dibanding bencana alam lainnya.

Sementara untuk bencana kekeringan terjadi di 430 desa/kelurahan. Selanjutnya disusul kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 274 desa/kelurahan.

“Ada pula bencana tanah longsor di 172 desa, angin puyuh/putting beliung 110 desa dan gempa bumi di 42 desa,” katanya.

Endang melanjutkan desa yang terkena bencana dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, bahkan menimbulkan korban manusia.

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam di wilayah desa/kelurahan.

Mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) Tujuan 13 Target 3 yaitu meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini perubahan iklim.

Podes 2018 mencatat jenis mitigasi bencana alam yang terdapat di desa/kelurahan yaitu sistem peringatan dini bencana alam, penyediaan jalur evakuasi baru, penyediaan perlengkapan keselamatan,  dan  upaya  penyediaan  peringatan  dini  tsunami,  serta  upaya  mitigasi  lainnya.

“Hasilnya 180 desa/kelurahan memiliki sistem peringatan dini bencana alam, 76 desa/kelurahan memiliki jalur evakuasi dan 35 desa/kelurahan memiliki sistem peringatan dini khusus tsunami. Namun demikian belum ada desa/kelurahan yang memiliki perlengkapan keselamatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini