Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Commonwealth menargetkan realisasi penyaluran kredit pada 2019 tumbuh sekitar 18% - 19% secara tahunan dengan memaksimalkan fasilitas perbankan digital.
Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati mengatakan, perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) serta segmen ritel.
Di samping itu, bank asal Australia ini juga berupaya untuk mendorong penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) atau unsecured loan untuk nasabah individu dan bisnis pada tahun depan pasca peluncuran produk KTA pada kuartal II/2018.
"Kami usahakan nanti semuanya [pengajuan kredit] melalui aplikasi digital untuk memudahkan nasabah. Selain itu dari sebagai bank, cost-nya lebih efisien dan semuanya paperless serta lebih akurat," ujarnya, pekan lalu.
Tahun depan perseroan berencana untuk memaksimalkan peran fitur TymeDigital, fasilitas perbankan digital yang diperkenalkan Bank Commonwealth untuk memangkas waktu pengajuan kredit.
Lauren menyampaikan, tahun depan pihaknya akan menambah kios TymeDigital dengan target 200 unit mesin yang beroperasi. Bank Commonwealth diketahui telah menggelontorkan dana US$5 juta atau sekitar Rp65 miliar pada 2017 untuk pengadaan 50 mesin Tyme Digital.
Digitalisasi layanan perbankan akan terus dilakukan untuk mendongkrak penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat. Setiap tahun perseroan mengalokasikan sekitar 10% - 15% untuk investasi digital.
Secara tahunan, penyaluran kredit perseroan tumbuh 12,58% pada kuartal III/2018 dengan portofolio sebesar Rp13,96 triliun. Menurut Lauren, kenaikan tersebut didorong oleh realisasi pada segmen ritel, khususnya kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 40%.
Kenaikan yang cukup signifikan tersebut disebabkan oleh pergeseran segmen bisnis perseroan dari komersial menjadi ke segmen menengah.
"Perlu dicatat base-nya cukup rendah karena kita sedang growing. Di samping itu, masih ada reduction dari komersial. Tahun depan memang sudah sepenuhnya fokus ke bisnis baru," ujar Lauren.
Pergeseran segmen kredit dari segmen korporasi juga berdampak pada kinerja perolehan laba bersih Bank Commonwealth pada kuartal III/2018 yang berkurang sebesar 60,9% dari Rp91,85 miliar menjadi Rp35,85 miliar.
Tantangan dari segi likuiditas juga dirasakan Bank Commonwealth dengan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mengalami penurunan tipis sebesar 0,78% secara tahunan dari Rp14,88 triliun menjadi Rp14,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel