Apindo: Era Disrupsi, Penguatan Konektivitas Jadi Tantangan Pengusaha

Bisnis.com,10 Des 2018, 10:59 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Shinta Widjaja Kamdani memberikan penjelasan mengenai outlook Apindo 2019, di Jakarta, Rabu (5/12/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha menghadapi tantangan konektivitas antarwilayah dan kawasan dari ujung barat hingga timur Indonesia pada era disrupsi saat ini.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan penguatan konektivitas mutlak dilakukan untuk menstimulus pertumbuhan simpul-simpul gerakan ekonomi baru di daerah, mengingat Pulau Jawa masih mendominasi perekonomian nasional.

Menurut dia, penguatan konektivitas yang sejalan dengan pertumbuhan pergerakan ekonomi baru di daerah akan mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing nasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Tantangan penguatan konektivitas untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan serta tantangan era digital dalam dunia bisnis menjadi dua poin penting di era disrupsi ini,” katanya dalam seminar 'The Future Digital Transformation, Government & Private Partnership', Senin (10/12/2018).

Hariyadi mengungkapkan, perlu sinergi antara swasta dan pemerintah dalam menjawab sejumlah tantangan tersebut. Sinergi tersebut diharapkan mampu menjadi tolok ukur yang pada akhirnya dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Sementara itu, Ketua Apindo Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto berharap mendapat masukan terkait peningkatan sinergi pemerintah dan swasta nasional untuk menjawab persoalan penguatan konektivitas nasional dan persaingan dagang pada era transformasi digital.

“Indonesia memiliki karakteristik geografis yang terdiri dari pulau-pulau sehingga tantangan penguatan konektivitasnya membutuhkan rumusan dan cara-cara tersendiri,” ujarnya.

Dia mengatakan penguatan konektivitas Indonesia membutuhkan jaringan sistem seluruh moda transportasi yang terintegrasi, baik dari darat, laut, udara, dan kereta api. Sistem integrasi antarmoda transportasi juga perlu terkoneksi dan terpadu dengan kawasan-kawasan industri sebagai simpul pergerakan ekonomi.

Carmelita menuurkan sistem transportasi yang terintegrasi dengan kawasan industri akan lebih efisien dan efektif bagi sistem distribusi manusia dan barang. Apalagi pada era transformasi digital, para pelaku usaha dituntut untuk mengikuti pola pasar yang menginginkan layanan transportasi efisien, cepat, aman, dan nyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini