Patung Moai Telantar, Walikota: Lebih Baik Disimpan di Museum Inggris

Bisnis.com,11 Des 2018, 20:39 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Patung Moai di Ahu Akivi, Pulau Easter, sekitar 4.000 kilometer di sebelah barat Santiago, Ibukota Chile. Patung raksasa itu nasibnya mengenaskan karena dibiarkan diterpa hujan dan angin serta aksi vandalisme./Reuters-Carlos Barria

Bisnis.com, JAKARTA – Patung ikonik Moai dari Pulau Paskah terbengkalai di lokasi asalnya. Pasalnya, sarana-prasarana untuk untuk merawatnya masih jauh dari mumpuni.

Walikota wilayah Pulau Easter, Chile, Pedro Edmuns mengatakan bahwa British Museum di London lebih layak untuk menyimpan benda bersejarah tersebut.

“Banyak dari patung tersebut yang rusak karena angin dan hujan. Jadi, kami membutuhkan teknologi untuk mengkonservasinya,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/12/2018).

Pernyataannya tersebut semakin memperkuat argumen pihak British Museum untuk tetap menyimpan patung yang dikenal sebagai Moai. Patung tersebut telah di London selama 150 tahun diduga karena dicuri oleh kapten kapal HMz Topaze, Richard Powell pada 1868 dan diberikan kepada Ratu Victoria sebagai hadiah. Lalu, Ratu Victorialah menyerahkannya kepada British Museum.

Beberapa waktu lalu, otoritas Chile mengajukan permohonan kepada pihak museum untuk mengembalikan patung yang dinamai Hoa Hakananai'a atau "teman yang hilang atau dicuri” dalam bahasa lokal, kembali ke Chile. Namun, belum ada keputusan atas permohonan itu dan masih menjadi perdebatan sengit di antara kedua belah pihak.

Terlepas dari perdebatan sengit tentang Hoa Hakananai'a harus dikembalikan atau tidak, Pedro berharap konservasi pada benda bersejarah tersebut harus menjadi fokus utama. Baginya, bila British Museum berkomitmen untuk terus melakukannya, akan lebih baik bila patung itu tetap berada di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini